Lagi-lagi soal Selamat Natal

Sebenarnya bosan saya mendengar adanya berita mengenai pro kontra “Ucapan Selamat Natal”. Bagi saya sebagai umat Kristen mereka yang memunculkan itu seperti hendak menyeret pengikut pengikut Kristus dalam sebuah konflik yang sebenarnya tidak pernah ada. Urusan mengucapkan selamat Natal sebenarnya adalah urusan yang tidak perlu diblow up.  Bagi orang Kristen mengucapkan selamat tidaklah sama dengan mengubah iman kepercayaan, itu intinya. Mengenai orang diluar Kristen yang mau mengucapkan selamat Natal tentu kami terima dengan senang hati. Namun bila dirasa “tidak mantap” atau ragu karena sebuah aturan keagamaan, tidak mengucapkan pun kami juga memahami. Toh tidak mengucapkanpun tidak akan mengubah relasi apapun antar sesama umat manusia. Namun jika dengan tidak mengucapkan itu adalah sebagai upaya memecah belah sebuah bangsa, ini yang sesungguhnya patut diwaspadai.


Yesus Kristus bahkan secara lebih tegas mengatakan kepada para murid murid soal memberi salam ini dengan sangat tegas, dapat kita lihat didalam Matius 10 :12 – 13 “ Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu”
Jadi kita tidak akan kehilangan “salam” kita meskipun orang itu tidak menerima salam kita. Jika salam itu adalah suatu berkat yang kita ucapkan untuk mereka maka Berkat itu tidak akan tercecer, namun tetap akan kembali kepada kita. Kita tidak akan kehilangan berkat itu.
Mengenai salam ini untuk siapa, beberapa ayat berikut akan membantu kita memahami kepada siapakah salam itu diberikan :

1.       Kepada Saudara yang lain ( 1 Sam 17:22 ),
2.       Oleh hamba kepada Tuan ( Kejadian 47:7 )
3.       Oleh pemimpin kepada bawahannya ( 1 Sam 30:21 )
4.       Kepada penghuni rumah ( Matius 10:12 )

Bahkan ketika malaikat menjumpai Maria, ia pun mengucapkan salam sebagaimana tertulis didalam Lukas 1:28 “ketika malaikat itu masuk ke rumah maria, ia berkata:” Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau”

Jika demikian maka sebagai pengikut Kristus kita tetap harus mengucapkan salam untuk sesama ciptaan Tuhan. Tidak ada peraturan yang melarang kita untuk mengucapkan salam kepada sesama ciptaan. Bahkan sangat jelas malaikatpun mengucapkan salam untuk Maria. Lantas siapakah kita ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar