Jualan rumah tanpa menjual tanahnya

 Belum lama ini saya ketemu teman saya yang hendak membeli rumah di daerah Yogyakarta. Dia bercerita bahwa memperoleh pandangan rumah yang dalam pengertian komplek perumahan. Namun yang menjadi aneh bagi saya, ternyata harganya dibawah 500 juta rupiah.  Bagi saya kok ini murah sekali ya. Tetapi ternyata cara mainnya demikian :

  • Pembeli disuruh membayar sampai 50% harga jual, baru kemudian rumah nya akan dibangun oleh pengembang.
  • Sisanya bisa diangsur dalam periode tertentu
  • Nantinya jika si pembeli senang, maka baru bisa membeli tanahnya dengan harga yang akan disepakati di kemudian hari.
  • Kalau tidak salah, tanah baru bisa dibeli setelah 20 tahun ( ini saya tidak pasti atau bahkan bisa keliru )
Saya baru menjumpai cara menjual yang demikian aneh? Apakah dengan demikian si pembeli tidak memperoleh sertifikat, mengingat tanahnya belum dibeli dan hanya bangunan saja yang dibeli?

Mungkin teman-teman pembaca yang pernah menjumpai cara yang demikian dalam menjual rumah dapat menambahkan komentar di bawah agar pemahaman kami semakin lengkap. Terus terang saya belum bisa mengikuti pola pikirnya.

Lebaran 2024 tidak "ramai"

 Tentu ini adalah pendapat pribadi saya, setidaknya melihat kondisi di Yogyakarta.  Serta melihat statistik yang ditampilkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dan Kulonprogo. Silakan Anda cek sendiri di beberapa media mainstream.

Cek disini

https://kumparan.com/pandangan-jogja/11-juta-orang-mudik-ke-jogja-wisatawan-di-bantul-malah-turun-dari-tahun-lalu-22YJSoVMy3P

Beberapa pedagang tas, dompet, sabuk yang sempat saya temui mengatakan bahwa Lebaran 2024 penghasilan mereka mirip kalau sedang weekend saja, tidak boom seperti yang diimpikan.

Barangkali ada beberapa faktor yang mempengaruhi:

Kondisi ekonomi secara global sedang lesu, sehingga masyarakat mengurangi belanjanya untuk oleh oleh dan sebagainya.

Dana sedang dikonsentrasikan kepada Pemilu yang baru saja diselenggarakan dan masih belum selesa, karena pada saat itu ada tuntutan dari paslon 01 dan Paslon 03

Mungkin para pemudik lebih mengutamakan berkumpul dengan keluarga daripada berbelanja oleh-oleh

Lha untuk tingkat hunian hotel sendiri juga mengalami penurunan, silakan baca disini boss !

https://www.detik.com/jogja/bisnis/d-7293430/okupansi-hotel-di-diy-saat-libur-lebaran-tak-seramai-nataru-ini-analisis-phri

atau disini

https://kumparan.com/kumparanbisnis/okupansi-hotel-di-yogyakarta-tembus-90-persen-saat-lebaran-2024-22WFZ7mR6ox

Semoga perang segera berakhir, persidangan MK soal Pemilu juga sudah selesai. Tinggal bencana alam yang masih silih berganti. Gunung Ruang dan beberapa gempa gempa diberbagai tempat gaes. Serem pokoknya