Yang baru sudah datang

 Setiap pikiran manusia menghasilkan perasaan-perasaan, dan pada gilirannya perasaan-perasaan itu akan mewujud dalam setiap tindakan atau perilaku dalam hidup manusia. Artinya setiap manusia yang bertindak dalam hidupnya lazimnya dimulai dari pikirannya terlebih dahulu. Tidak peduli apakah pikiran itu hanya muncul sekelebat atau sudah dipikirkan secara mendalam atau matang.  

Setiap pikiran manusia yang sudah biasa dilakukan, akan menghasilkan serangkaian tindakan yang juga secara otomatis dilakukan. Dengan demikian jika kita di suatu pagi sehabis berolah-raga lantas memikirkan segelas kopi panas, maka perasaan kitapun menggelora untuk segera mewujudkannya. lalu badan kita bergerak sesuai perasaan kita menuju ke dapur menyiapkan gelas, kopi, mungkin juga gula, susu, krimer, air panas, pemanas air dan seterusnya. Sehingga dalam waktu singkat kita sudah menikmati kopi panas sesuai dengan apa yang dipikirkan.

Sebuah ayat di dalam Alkitab pernah menyebut, yang tertulis dalam surat 2 Korintus 5:17 B

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Ketika kita memikirkan hal-hal baru, yang tidak lain adalah hal hal yang belum pernah ada, maka pikiran kita mengalami kesulitan. Padahal inilah sebuah cara untuk memikirkan masa depan . Jika kita hanya berpikir tentang hal-hal yang sudah pernah kita pikirkan, sesungguhnya kita berada di masa lalu, sekalipun kita hidup pada masa kini.
Inspirasi yang diberikan oleh Rasul Paulus sesungguhnya mengajak kita punya perspektif baru tentang hari ini dan hari esok. Agar tidak lagi dilandasi dengan cara berpikir yang lama. Melainkan kita sebagai ciptaan baru dalam Kristus juga punya cara berpikir sebagaimana cara berpikir yang belum pernah kita lakukan sama sekali.