Dengan adanya penyebaran virus corona di Indoneisa, maka pemerintah
menganjurkan kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Pola tersebut
adalah serangkaian tindakan yang harus dilakukan untuk memutuskan mata rantai Virus
Corona tersebut.
- · Yang pertama adalah menjaga jarak antara seorang dengan yang lain, sebab penularan virus terjadi melalui droplet penderita. Maka dengan mengatur jarak tertentu diharapkan droplet/ air ludah tidak tersebar menuju kepada mulut, mata, hidung yang berhubungan langsung dengan paru paru sebagai lokasi berbiaknya Virus Corona.
- · Memakai masker, pada mulanya yang memakai masker adalah para penderita Covid 19 tetapi selanjutnya berkembang sebuah aturan baru yaitu bahwa semua orang diwajibkan memakai masker. Ini tentu untuk mengantisipasi mereka yang Orang Tanpa Gejala, mereka para carrier ini bisa tidak menampakkan gejala fisik apapun namun membawa serta Virus kemana-mana dan siap ditularkan.
- · Cuci tangan memakai sabun dan air mengalir, ini sederhana namun sangat ampuh dalam mematikan Virus. Sebab lemak di virus akan hancur dengan pemakaian detergen. Bukan tidak mungkin kebiasaan cuci tangan ini juga menghindarkan kita dari banyak penyakit.
Dengan adanya anjuran tersebut maka segala macam acara yang
berpotensi mendatangkan orang banyak akan dilarang penyelenggaraannya. Termasuk
dalam hal ini adalah Kebaktian di gereja-gereja. Tentu gereja-gereja melakukan
Live Streaming dengan menggunakan bantuan Youtube. Jadi untuk hal ini ada dua macam, yang bener
bener Live streaming real time. Artinya di gereja yang bersangkutan tetap
berlangsung ibadah, hanya tanpa pengunjung/umat yang berbakti. Kemudian jenis satunya adalah menyiarkan
rekaman hasil kebaktian. Jadi para pendukung kebaktian sudah merekamnya
terlebih dahulu, baru kemudian pada saat hari Minggu diputarkan tepat seperti
jam kebaktian biasa.
Adanya
kebaktian dengan Live Streaming ini tentu membawa pro dan kontra dalam
menjalankannya. Ada yang tidak setuju
karena persekutuan itu bermakna pertemuan secara fisik. Ada yang setuju karena konsep bersekutu
dengan Allah adalah di dalam roh dan kebenaran, jadi tidak terikat secara fisik
harus hadir di gedung gereja. Tentu dengan catatan hal ini bisa dilakukan
didalam kondisi tertentu seperti saat adanya wabah yang menular.
Selain
kebaktian yang disiarkan secara Live Streaming maka ada acara acara lain
semacam persekutuan doa, pemahaman Alkitab juga dilakukan dengan memanfaatkan
media media digital. Misalnya saja di GKI Ngupasan membagikan perenungan berupa
Sapaan Pendeta setiap pagi, hal ini bertujuan sebagai bentuk sapaan Tuhan
kepada umatNya melalui Sabda singkat yang diberikan oleh para pendeta. Sapaan Pendeta ini diharapkan memberikan
kekuatan bagi umat yang sedang stay at home, tentu mereka sangat merasa
dikuatkan saat pandemi ini mendapat peneguhan peneguhan dari gembalanya.
Berikut
saya sertakan contoh tampilan Youtube yang dipergunakan GKI Ngupasan untuk
meyapa baik umat secara umum maupun anak anak sekolah minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar