Kado Natal dari Tuhan

Setidaknya di bulan Desember ini ada dua peristiwa yang merupakan kado natal dari Tuhan. Sebuah kado layaknya dibungkus dengan bungkus yang indah dan selalu menarik untuk diketahui apa isinya.  Namun semua kado dari Tuhan adalah baik isinya, barangkali bungkusnya secara kasat mata tidak menarik bagi kita.  Beginilah kado yang pertama. Hari Minggu kami bertiga hampir saja menabrak orang yang berdiri di tengah perempatan/pertigaan sehabis lampu merah dan sedang asyik memotret sesuatu. Orang tersebut tidak memperhatikan bahwa lampu merah sudah berubah menjadi hijau yang artinya kendaraan segera berjalan. DIsamping kanan saya ada mobil juga yang bersamaan berjalan. Si orang tersebut menghindari tertabrak mobil dikanan saya dan bergerak kearah depan mobil saya. Beruntung saya menjalankan mobil dengan kecepatan rendah karena habis berhenti di lampu merah. Sungguh mengagetkan tiba tiba saja di kepadatan lalu lintas Jogja ada orang yang tiba tiba ada dihadapan mobil saya. Namun beruntung saya melambatkan kembali laju kendaraan dan memberi kesempatan si orang itu menyeberang ke tepi jalan. Huuh menyebalkan sekali, tetapi saya tetap bersyukur betapa Tuhan begitu detil memberi kebaikan untuk orang itu dan juga keluarga saya.
Inilah kado kedua saya, ini lebih ngeri bro haha… Ceritanya hari selasa sore itu kami hendak mengantar si kecil les kemudian dilanjut ke sahabat kami untuk bersilaturahmi sekaligus membawakan bingkisan natal sebagai jalinan kasih kami.  Baru 5 menit kami duduk di ruang tamu, sementara isteri saya numpang ke kamar mandi, eh mobil kami dipecah maling. Alhasil satu tas dompet, blackberry juga handphone amblas dibawa maling. Kami terbengong bengong karena kejadian itu berlangsung sangat cepat, ada kemumngkinan si maling sudah lebih dahulu menunggu hadiah nya dating haha. Singkat kata saya ke kantor Polisi melapor dan memblokir beberapa kartu kredit. Dengan kondisi gerimis dan pintu depan kiri mobil terbuka, kami pulang dengan rasa berkecamuk, antara rasa jengkel dan marah. Tetapi sudahlah semua juga sudah beralngsung. Kedepan tentu kami harus berhati hati, tidak boleh lengah barang sedetik karena penjahat lebih telaten daripada kita. Keesokan paginya ketika saya hendak membawa mobil untuk saya ganti kacanya ke bengkel, ternyata oh ternyata ban kami kempes habis, yaa ban kanan belakang. Inilah berkat yang masih kami syukuri yaitu kami bisa pulang dengan selamat meski sekian lama harus di kantor polisi dan ke gerai XL untuk mengganti kartu. Ternyata ban mobil sudah ditusuk dengan logam semacam alumunium sepanjang 2 centimeter dan material itu masih tertancap sampai pagi. Sepanjang perjalanan itu udara didalam ban tetap setia membawa kami sampai kerumah dengan selamat. Luar biasanya Tuhan, lagi lagi DIA begitu detil memperhatikan anak anakNya.

Itulah kado terbaik buatku dari Tuhan. Selamat Natal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar