Sering kita mengucap "Tuhan yang Maha kasih dan Maha Penyayang"
Namun sering juga kita tidak menampilkan sifat Tuhan itu.
Lalu sifat siapa kah yang kita tampilkan dalam hidup kita?
Ketika kita kejam
Ketika kita teriak .."Bakar, bakar, bakar !"
Ketika kita berseru "Bunuh..bunuh bunuh"
Apakah itu menunjukkan Tuhan yang kita sembah ?
Yang katanya Maha Pengasih
yang katanya Maha penyayang
Saya berpikir, sesungguhnya kalian tak pernah mengalami "Tuhan yang Maha Kasih" itu sebenarnya kayak apa?
Tuhan yang Maha Kasih itu seperti apa?
Itu yang kita hadapi sesungguhnya
Sehingga ketika kita diminta untuk menampilkan sifat "keMaha Kasih an" Tuhan kita menjadi bingung. Sebab kasih-Nya tak pernah benar benar kita rasakan.
Mengapa kita tak pernah merasakan Kasih-Nya?
Sebab kita tak pernah ber relasi, bergaul dengan Tuhan.
Tuhan hanya sebuah konsep, kita hanya memuja konsep tanpa pernah ber relasi, bergaul akrab dengan-Nya.
Maka bisa jadi kita hanya melihat sifat Allah yang suka membalaskan kesalahan kita, suka menghukum kita, suka kejam kepada kita.
Apakah memang demikian?
Kita menyembah Tuhan yang kejam?
Jika memang tidak, mengapa kita suka berlaku kejam terhadap sesama?
Mmebunuh, menggantung, memukul itu seperti jargon yang sangat umum terjadi.
Maka jika demikian sesungguhnya "Tuhan Maha kejam dengan segala kedendamanNya?"
Spirtualitas milenial ?
Membaca buku-buku tentang perkembangan pemikiran manusia, biasanya akan sampai juga pada pembagian Generasi yang sangat populer didengung-dengungkan kira kira 5 - 10 tahun terakhir ini.
Saya berpikir bahwa pembagian Generasi ini tidaklah merupakan sebuah pembagian dengan garis yang tegas, tetapi hanya untuk memudahkan kita para orang tua, para pendidik untuk melakukan pendekatan terhadap masing-masing generasi.
Misalnya saja para guru yang mengalami berbagai murid dari generasi yang berbeda, tentu merasakan kesulitan jika mendidiknya dengan pendekatan yang sama.
Demikian juga dalam hal spiritualitas. Entah apapun agamanya, tetapi generasinya mengalami pertumbuhan dan juga masuk didalam pembagian generasi seperti yang kita alami sekarang.
Mungkin saja model model Kotbah konvensional yang disampaikan satu arah sudah tidak afdol untuk generasi milenial ( gen. Y ) apalagi untuk generasi Z.
Mereka memakai Gadget sebagai bagian dari hidupnya, ibarat tidrupun mereka memeluk smartphone. Maka penggunaan media media online sangat tepat untuk membina spiritualitas mereka.
Mendekatkan era nabi-nabi kepada era modern ini tidak mudah. Jangan memaksakan copy paste zaman lalu ke zaman sekarang. Sudah pasti tidak ditanggapi. Kecuali kita melakukan brain washing model teroris. Padahal spiritualitas adalah bagaimana kita ber relasi kepada Allah, bukan dengan cuci otak yang tak tahu apakah itu kebenaran atau bukan.
Diperlukan pengkajian seksama para pemuka agama untuk melakukan pendekatan sesuai dengan zamannya, jika memang kita menginginkan generasi yang mencintai Tuhannya.
Saya berpikir bahwa pembagian Generasi ini tidaklah merupakan sebuah pembagian dengan garis yang tegas, tetapi hanya untuk memudahkan kita para orang tua, para pendidik untuk melakukan pendekatan terhadap masing-masing generasi.
Misalnya saja para guru yang mengalami berbagai murid dari generasi yang berbeda, tentu merasakan kesulitan jika mendidiknya dengan pendekatan yang sama.
Demikian juga dalam hal spiritualitas. Entah apapun agamanya, tetapi generasinya mengalami pertumbuhan dan juga masuk didalam pembagian generasi seperti yang kita alami sekarang.
Mungkin saja model model Kotbah konvensional yang disampaikan satu arah sudah tidak afdol untuk generasi milenial ( gen. Y ) apalagi untuk generasi Z.
Mereka memakai Gadget sebagai bagian dari hidupnya, ibarat tidrupun mereka memeluk smartphone. Maka penggunaan media media online sangat tepat untuk membina spiritualitas mereka.
Mendekatkan era nabi-nabi kepada era modern ini tidak mudah. Jangan memaksakan copy paste zaman lalu ke zaman sekarang. Sudah pasti tidak ditanggapi. Kecuali kita melakukan brain washing model teroris. Padahal spiritualitas adalah bagaimana kita ber relasi kepada Allah, bukan dengan cuci otak yang tak tahu apakah itu kebenaran atau bukan.
Diperlukan pengkajian seksama para pemuka agama untuk melakukan pendekatan sesuai dengan zamannya, jika memang kita menginginkan generasi yang mencintai Tuhannya.
Label:
agama,
Generasi y,
Kristiani,
spiritualitas
Menjadi rendah hati
Tanpa terasa hari Natal segera tiba, ummat Kristiani merayakannya setiap tanggal 25 Desember.
Natal tahun ini tentu berbeda karena ditengah-tengah panasnya suhu politik di Indonesia, ummat Kristen sedang menghayati kelahiran Yesus Kristus yang penuh kasih.
Lahir di sebuah kandang domba berbalutkan kain lampin, dengan tempat makan domba sebagai alasnya, demikian sering digambarkan di dalam drama-drama natal.
Alkitab mencatat bahwa Yesus adalah putra Maria, yang melalui perantaraan Rohul Qudus dapat mengandung bayi Yesus.
Kerendahan hati Bunda Maria yang diuji oleh Allah sungguh menunjukkan betapa kita pun diharapkan mempunyai karakter rendah hati, menerima apa yang sudah ditetapkan Allah.
Kerendahan hati Yesus Kristus sebagai putra Allah yang rela masuk kedalam dunia orang mati untuk menebus dosa dunia. Mengalami kematian fisik untuk kemudian mengalahkannya. Mendatangi maut untuk kemudian merebutnya bagi kita.
Ya bagi kita dan bagi seluruh dunia
Injil Lukas mencatat:
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.
( Lukas 5:32 )
Label:
Agama Kristen,
Devosi,
Gaya Hidup,
Kristen,
Kristiani,
Natal,
Politik,
Renungan,
Yesus
Tension Release Exercises ( TRE ) - bagian ke 2
Ini adalah tulisan kedua saya tentang TRE atau Tension Release Exercises.
Sebuah ilmu baru yang membuat saya sangat-sangat kepo dan skeptis.
Saya mengikuti seminarnya di Hotel Ibis Style Yogyakarta pada bulan Juli 2018.
Keesokan harinya saya langsung ikut Workshopnya yang dipandu langsung oleh Bp. Gobind Vashdev
Dalam tulisan-tulisan di Instagramnya ada banyak manfaat TRE, antaranya merelease emosi-emosi kita tanpa perlu kita melakukan konsultasi atau sharing.
Sungguh sebuah ilmu baru yang sangat cocok untuk mereka yang sibuk, sehingga apa yang dilakukan cukup dengan menjalankan "senam TRE" ( shaking ) secara mandiri maka emosi-emosi negatif terlepas.
Saat mengikuti workshopnya, kami para peserta diminta mengisi formulir yang intinya menanyakan apa yang diharapkan dari Anda mengikuti workshop ini?
Workshop diawali dengan games ringan untuk mengakrabkan kita, serta perkenalan antar sesama peserta workshop.
Lalu dilanjutkan dengan senam pendahuluan TRE yang wajib dilakukan oleh semua peserta. Gerakan gerakan senamnya mirip dengan Yoga. Sederhana namun sungguh sebuah stretching yang efektif.
Setelah kami semua selesai mengikuti senam pendahuluan. Maka kami diminta untuk terlentang dan shaking.
Apa yang terjadi, paha dan kaki saya bergetar hebat, namun saya tetap sadar tidak trance. Semua wajar saja karena menggunakan kecerdasan tubuh kita.
Kami peserta melakukan shaking sebanyak tiga kali, masing masing shaking dilakukan selama 15 menit.
Sungguh sebuah pengalaman yang mengesankan. Karena ada beberapa peserta yang trauma-trauma masa lalu nya yang berupa trauma kejiwaan dapat terungkap. Mereka menangis tersedu sedu/ sesenggukan. Karena secara tidak langsung, shaking ini juga membongkar semua trauma non fisik yang pernah kita alami.
Setelah selesai shaking maka kami semua berkumpul dan membagikan pengalaman kami mengalami shaking. Ada yang belum berasa apa-a[a, ada yang nafasnya jadi lega, ada yang teringat suatu peristiwa di masa lalu yang sebenarnya dia sudah melupakannya.
Saya pribadi merasakan bahwa ketika bersila kaki saya sudah tidak lagi kesemutan, dan telapak kaki kanan yang sakit ketika menapak kini sudah sembuh langsung setelah mengikuti shaking.
Tetapi saya masih skeptis, benarkah saya sembuh atau hanya sugesti belaka. Maka saya menunggu selama beberapa hari dan ternyata rasa sakitnya lenyap dan tidak kambuh lagi.
Dan setelah bergabung dalam group alumni TRE, kami mendapatkan pencerahan pencerahan baru karena teman-teman berserita tentang pengalamannya mengikuti TRE.
Saya terus melakukan Shaking TRE dua hari sekali, masing masing 15 menit. Gerakannya pun bisa berubah ubah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kita nggak bisa mereka-reka gerakan shakingnya, sebab tubuh lebih tahu manakah bagian nya yang butuh digetarkan.
Getaran masing-masing orang juga tidak bisa sama, ada yang sampai bergulung-gulung kesana kemari, ada yang menghentak-hentak mengangkat punggungnya, ada yang slow slow saja. Masing masing sesuai dengan kebutuhannya.
Dan manfaat lain yang saya rasakan adalah dalam hal tingkat emosional yang lebih terkendali dan kebranian mengambil inisiatif dalam berbagai hal lebih meningkat.
Setiap bulan kami mengadakan gathering di Hotel untuk melakukan shaking bersama dan sharing, serta diisi materi materi kesehatan dari Bp. Gobind Vashdev pelatih kami.
Sangat menarik dan bermanfaat. Siapapun Anda pasti memerlukan TRE ini, jangan tunggu lama-lama, jika Anda berminat bisa cek ke Instagram TRE Indonesia dan pantau di kota mana Seminar dan Workshop TRE akan diadakan.
Mari segera bergabung !
Kinemaster
Belajar bikin video dengan smartphone sungguh mengasyikkan.
Ada banyak hal bisa dilakukan disana
Bisa bikin iklan mini, bikin undangan, bikin wawancara dan sebagainya.
Saya belajar memakai aplikasi gratis yang bagus menurut saya, namanya Kinemaster.
Bisa dipakai di Android dan iOs
Saya sendiri mencobanya di Android
Bisa kasih title, efek, dubbing, musik latar belakang, memotong, menyensor, menambah teks, menyambung adegan, dan banyak lagi.
Sungguh sebuah kesempatan yang baik jika saat itu dalam waktu 5 jam bersama pak Didien dari OMP bisa memahami dengan komperhensip dan cepat.
Terutama fungsi-fungsi pokok aplikasi itu.
Yang lainnya bisa dipelajari sambil jalan.
Thanks Digital Marketing Club
Thanks juga Kampoeng Kopi Sambisari, makan dan suasana gerimisnya oke bingit.
Anda tertarik ?
ikuti Instagram pak Didien di "ompworkshop"
Ada banyak hal bisa dilakukan disana
Bisa bikin iklan mini, bikin undangan, bikin wawancara dan sebagainya.
Saya belajar memakai aplikasi gratis yang bagus menurut saya, namanya Kinemaster.
Bisa dipakai di Android dan iOs
Saya sendiri mencobanya di Android
Bisa kasih title, efek, dubbing, musik latar belakang, memotong, menyensor, menambah teks, menyambung adegan, dan banyak lagi.
Sungguh sebuah kesempatan yang baik jika saat itu dalam waktu 5 jam bersama pak Didien dari OMP bisa memahami dengan komperhensip dan cepat.
Terutama fungsi-fungsi pokok aplikasi itu.
Yang lainnya bisa dipelajari sambil jalan.
Thanks Digital Marketing Club
Thanks juga Kampoeng Kopi Sambisari, makan dan suasana gerimisnya oke bingit.
Anda tertarik ?
ikuti Instagram pak Didien di "ompworkshop"
Label:
android,
Didien,
digital,
dmc,
kinemaster,
mas har,
ompworkshop,
video editing
Artis kawin cerai
Agak sulit menghapus stempel kawin-cerai dari public figure yang namanya Artis
Belakangan pasangan yang ideal tak banyak digosipkan pun juga mengalami badai perceraian. Sementara anaknya juga masih kecil untuk menerima kenyataan orang tuanya berpisah.
TUHAN menciptakan berpasang-pasangan
tetapi manusia lebih suka melepas pasangan.
Kadang mereka larut dalam konfliknya sendiri.
Orang tua takut dikira banyak ikut campur.
Teman juga takut dikira ikut mengatur.
Namun bilamana seorang punya komunitas.
Misal pasutri punya kawan dekat yang seiman dan dapat dipercaya, bertanggung jawab.
Sebuah tempat dimana mereka bisa mencurahkan problem hidup, tanpa harus saling menghakimi.
Berbagi hidup tanpa saling menggurui.
Betapa indahnya jika solusi bisa sama dicari.
Perpisahan bisa dicegah.
Karena solusi teratasi sebelum mereka meledak menjadi prahara.
Pentingnya komunitas pasangan muda yang diikat dalam lingkaran kepercayaan berdasar iman/agama yang sama.
Supaya mereka punya solusi yang sama dalam menyelesaikan nya menurut aturan agama-nya
Adanya pembimbing senior, alim ulama juga banyak membantu pasangan-pasangan muda melihat problema dengan jernih.
Jika kita mempersalahkan mereka yang bercerai, pertanyaannya adalah :"Apa peran kita yang sudah dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya perpisahan?"
Belakangan pasangan yang ideal tak banyak digosipkan pun juga mengalami badai perceraian. Sementara anaknya juga masih kecil untuk menerima kenyataan orang tuanya berpisah.
TUHAN menciptakan berpasang-pasangan
tetapi manusia lebih suka melepas pasangan.
Kadang mereka larut dalam konfliknya sendiri.
Orang tua takut dikira banyak ikut campur.
Teman juga takut dikira ikut mengatur.
Namun bilamana seorang punya komunitas.
Misal pasutri punya kawan dekat yang seiman dan dapat dipercaya, bertanggung jawab.
Sebuah tempat dimana mereka bisa mencurahkan problem hidup, tanpa harus saling menghakimi.
Berbagi hidup tanpa saling menggurui.
Betapa indahnya jika solusi bisa sama dicari.
Perpisahan bisa dicegah.
Karena solusi teratasi sebelum mereka meledak menjadi prahara.
Pentingnya komunitas pasangan muda yang diikat dalam lingkaran kepercayaan berdasar iman/agama yang sama.
Supaya mereka punya solusi yang sama dalam menyelesaikan nya menurut aturan agama-nya
Adanya pembimbing senior, alim ulama juga banyak membantu pasangan-pasangan muda melihat problema dengan jernih.
Jika kita mempersalahkan mereka yang bercerai, pertanyaannya adalah :"Apa peran kita yang sudah dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya perpisahan?"
Hingar bingar
Menjelang pemilihan presiden
lingkungan seakan berwarna
bendera warna-warni
spanduk warna-warni
slogan macam-macam
tetapi sesungguhnya kita enggan berbeda
yang berbeda adalah "musuh"
itulah yang ditanamkan kepada kita
yang berwarna
yang berbeda
sesungguhnya hanya yang nampak di mata
hati kita tertambat pada satu saja
itulah yang nanti terbaca
pada hari yang ditentukan
lingkungan seakan berwarna
bendera warna-warni
spanduk warna-warni
slogan macam-macam
tetapi sesungguhnya kita enggan berbeda
yang berbeda adalah "musuh"
itulah yang ditanamkan kepada kita
yang berwarna
yang berbeda
sesungguhnya hanya yang nampak di mata
hati kita tertambat pada satu saja
itulah yang nanti terbaca
pada hari yang ditentukan
Konsisten
Konsisten... kata itu
Setiap partai maunya punya kader yang konsisten.
Ajeg memperjuangkan kepentingan partainya.
Ada juga yang konsisten.
tapi untuk hal buruk
yaah hal buruk bisa juga konsisten...
konsisten tidak menghargai karya pemerintah
konsisten menganggap presiden berbohong
konsisten nyinyir terhadap semua hasil pembangunan
konsisten BODOH sebut saja begitu
matanya picik
tak pernah melihat luas
seperti katak terinjak kaki gajah
bukan sekedar tempurung yang masih berbentuk
tapi presiden konsisten
bekerja tanpa prasangka
berjuang melihat peluang
gigih tanpa pamrih
bangsa lain mengakui karyanya
dan apakah tuhan allahmu mengajarkan demikian?
Tenang kembali
Jika semua notifikasi dimatikan
lalu kapan kita mendapat pemberitahuan?
Kecepatan informasi
Seakan-akan menyukakan kita
Mengetahui lebih awal, rasanya sebuah kenikmatan.
Tapi kita tak lagi bisa tenang
Sebentar-sebentar "ting..."
Ini mendorong jantung lebih sering berdegup
Kita tak lagi tenang
Yang dahulu dikejar-kejar
kini justru mengejar-ngejar
Dan TENANG itu menjadi barang mewah
Kita perlu TENANG kawan...
lalu kapan kita mendapat pemberitahuan?
Kecepatan informasi
Seakan-akan menyukakan kita
Mengetahui lebih awal, rasanya sebuah kenikmatan.
Tapi kita tak lagi bisa tenang
Sebentar-sebentar "ting..."
Ini mendorong jantung lebih sering berdegup
Kita tak lagi tenang
Yang dahulu dikejar-kejar
kini justru mengejar-ngejar
Dan TENANG itu menjadi barang mewah
Kita perlu TENANG kawan...
Apakah kita siap menjadi baru ?
Siapkah kita menjadi baru?
Setiap pagi kita adalah ciptaan baru, dunia baru, tantangan
baru, harapan baru. Malam yang panjang saat kita beristirahat seolah memberikan
tenaga baru yang akan kita pergunakan keesokan harinya. Sesungguhnya jika kita
menjadi baru setiap pagi maka cara pandang kitapun akan baru kembali, ketika
cara pandang kita baru maka dunia yang kita lihat juga menjadi baru.
Meninggalkan segala yang sudah kita alami di hari yang lalu. Sesungguhnya demikianlah manusia, jika ia
terlalu lama berkutat dengan hal-hal lama maka ia tak lagi segera bergerak
maju, ia seumpama tinggal dalam gelapnya malam, menghindari cerahnya pagi
setiap hari.
Mengapa begitu sulit manusia melihat setiap hari sebagai
hari baru? Yaa karena kita terikat dengan masa lalu kita, pengalaman-pengalaman
kita yang tidak demikian mudah kita lupakan.
Masa-masa persiapan Pemilihan Umum 2019 juga dimanfaatkan oleh Capres
dan Cawapres untuk memaknai kehidupan baru nya setelah mereka terpilih tetapi
tidak lupa juga dengan menghantam lawan dengan “dunia lama” mereka. Saling
mengeliminasi dan menjatuhkan, tak ada unsur sinergi sama sekali, inilah letak
kekeliruan mengapa kita sulit membangun kebersamaan bangsa.
Mari bertutur lebih positif, lebih produktif untuk mencapai kesejahteraan
bersama. Bukan sekedar kemenangan kelompok atau bahkan dengan mengganti
ideologi yang belum pasti jaminan dan buktinya.
Teruslah menghina ?
Yang direndahkan tak selalu rendah
Jika kita memperhatikan dua calon Presiden dan wakilnya
untuk pemilihan umum tahun 2019, persaingannya benar-benar panas. Namun memang
ada salah satu calon yang saya perhatikan lebih suka bersaing dengan cara cara
yang konfrontatif, lebih suka diekspose sekalipun kadang-kadang menggunakan
cara cara yang tidak elegan. Cara-cara yang merendahkan pihak lain
kadang-kadang membuat orang lain menjadi tidak nyaman. Seperti misalnya menyebut
tampang Boyolali yang serta merta menuai kritik dari mereka yang lahir di Boyolali.
Kemudian wartawan tidak bisa kaya, serta merta membuat wartawan gerah, lalu
akhir akhir ini adalah “lulusan SMA paling banter cuma jadi tukang ojek”, yang
inipun pasti membuat tukang ojek menjadi bergejolak.
Tetapi diatas semuanya itu marilah saya ajak kita melihat
sisi positif dari pernyataan-pernyataan tersebut. Kita lihat bahwa semua pernyataan merendahkan
itu tidak terbukti nyata, hal tersebut nampak dari respon yang begitu santer
setelah pernyataan tersebut diluncurkan. Justru terjadi hal hal yang
berkebalikan. Bahwa sesungguhnya ada juga tampang Boyolali yang sukses sebagai
orang terpandang dan berjabatan, bahwa sesungguhnya ada banyak wartawan yang
sukses secara finansial, bahwa sesungguhnya banyak tukang ojek yang menjadi
tumpuan hidup keluarganya dan juga sukses, tidak semua tukang ojek hidup
sengsara. Bahwa ada dokter yang punya sambilan sebagai tukang ojek itu sungguh
sebuah kenyataan yang menohok. Bahwa ada banyak hal positif dimunculkan akibat
adanya pernyataan kontroversial tersebut.
So bagaimana? Kalau sudah begini saya bersyukur ada orang
yang memancing bawah sadar kita bahwa sebenarnya tak ada yang perlu direndahkan
karena sesungguhnya kita duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Bangsa kita bangsa yang beradab dan mulia,
tentu tak pantas sesama anak bangsa salin merendahkan. Tetaplah berjuang untuk
kemajuan Indonesia.
Label:
Jokowi Presiden,
Pemilu 2019,
Politik,
Tahun politik
BEGITU DEKAT, BEGITU NYATA
Markus 5:21-43
Entah kebetulan atau tidak dua kejadian ini disajikan
didalam sebuah perikop yang sama? Kejadian perempuan yang sakit pendarahan
selama 12 tahun dan peristiwa anak yairus yang sakit keras. Keduanya diungkapkan bersama – sama dalam satu
perikop karena mempunyai tujuan yang hendak disampaikan oleh Yesus kepada kita
semua.
Beberapa hal menarik tentang keduanya :
- Keduanya berkisah tentang orang yang sakit, yang satu adalah wanita yang sakit pendarahan dan yang lainnya adalah anak perempuan dari Yairus seorang kepala rumah ibadat.
- Si perempuan yang sakit pendarahan datang sendiri di dekat Yesus, sedangkan anak perempuan Yairus tidak datang secara langsung, tetapi hanya Yairus ayahnya yang datang memohon kesembuhan kepada Yesus.
- Perempuan itu sudah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah menghabiskan harta si perempuan itu untuk mencari kesembuhannya. Yairus rupanya langsung mencari Yesus untuk meminta kesembuah anaknya, ia bukan mendatangi tabib atau penyembuh lainnya terlebih dahulu.
- Baik perempuan yang sakit pendarahan itu disembuhkan oleh Yesus, demikian pula anak yairus yang sakit bahkan dikatakan sudah mati.
- Baik perempuan maupun Yairus masing-masing mengemukakan pernyataan iman yang begitu detil. Si perempuan yang sakit pendarahan menyatakan (ayat 18 )“Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh”. Sedangkan Yairus demikian juga, ia mengatakan ( ayat 23 b ) :”letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup”
- Uniknya untuk memperoleh kesembuhan mereka, Yesus melakukan/mengijinkan mereka masing-masing melakukan/mengalami seperti yang mereka imani: Perempuan yang sakit pendarahan itu ( ayat 33b ) dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Ia mengakui dengan jujur bahwa telah menyentuh jubah Yesus. Demikian juga dengan anak Yairus yang sakit disembuhkan oleh Yesus dengan jalan ( ayat 41 ) Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya:”Talita kum,” yang berarti “hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah”
Sungguh luar biasa proses kesembuhan yang diterima olEh
masing-masing orang. Saya yakin bahwa apa yang hendak dikatakan Yesus kepada
kita adalah soal bagaimana seseorang sampai pada sebuah pernyataan iman yang
begitu nyata. Bagaimana si perempuan yang sakit begitu yakin bahwa dengan
menyentuh jubah-Nya ia akan sembuh, padahal ia belum pernah melakukannya.
Darimana timbul keyakinannya yang begitu besar? Bagaimana pula Yairus yang
sampai pada sebuah kalimat “letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat…”
darimana semuanya itu padahal Yairus belum pernah mengalaminya sebelumya?
Inilah yang menjadi sangat penting kita perhatikan, Yesus
tidak mempersoalkan apakah Ia ditemui lebih dahulu atau ditemui kemudian.
Penekanannya adalah pada statement iman yang begitu jernih oleh masing-masing
orang.
Apakah kita sudah sampai pada ungkapan iman yang jernih dan
begitu nyata dalam hidup kita?
Apakah keimanan kita masih samr-samar dan belum
nyata sebagaimana mereka berdua?
Marilah kita semakin dekat dan bertumbuh kearah Kristus agar
iman kita semakin nyata didalam-Nya
Label:
Agama Kristen,
Alkitab,
Kekristenan,
Markus,
Renungan,
Yesus,
Yesus Kristus
Apakah Seninmu berbalut sukacita?
Senin ceria
Jajan Pasar |
Hari Senin biasanya menjadi hari super sibuk setelah libur
hari Minggu, atau bahkan libur 2 hari bagi yang Sabtunya juga libur. Tentu ini akan membuat kemalasan-kemalasan
tersendiri ketika kita tidak punya motivasi yang tepat saat memasuki hari Senin.
Memikirkan rencana-rencana kecil untuk mengantisipasi
kebosanan yang melanda hari Senin yang mulia.
Misalnya dengan jalan coffee break di lokasi ngopi yang berbeda. Bagi mereka
yang tinggal di Jakarta atau kota besar yang sibuk sekali maka ngopi bisa
menjadi sebuah alternatif tengah hari yang memberi booster bagi semangat
kita. Bagi saya yang tinggal di Jogja,
kota ini relatif adem ayem maka ada banyak pilihan lokasi ngopi sebagai mood
booster. Dari memilih lokasi yang bertarif mahasiswa, bernuansa keindahan alam,
sampai yang berlatar belakang global seperti Starbucks.
Cobalah memberi sentuhan berbeda untuk setiap Senin mu, agar
ia memberimu kekuatan untuk menuntaskan waktunya dengan penuh keceriaan.
Selamat hari Selasa..!
Label:
Kopi,
Mood booster,
Motivasi,
Ngopi,
semangat pagi,
Senin
Tinggal bersama Allah?
Renungan Mazmur 15
Pernahkah Anda menumpang di rumah seseorang? Apakah itu
rumah saudara kita atau rumah sahabat kita tentu masing-masing mempunyai aturan
yang berbeda-beda. Dari soal meletakkan handuk setelah mandi sampai dimana
meletakkan sabun mandi, atau bagaimana menaruh piring sesudah makan. Semua
dengan kebijakan tak tertulis yang sudah disepakati oleh anggota rumah
tersebut. Sebagai seorang yang menumpang
tentulah kita harus mengerti tata krama saat kita menumpang. Berbeda dengan
hotel dimana kita membayar biaya sewanya setiap hari. Ada hal yang perlu kita
ketahui yaitu soal aturan internal yang diterapkan disana.
Saya ingat ketika masa-masa kuliah dimana saya harus
menumpang di rumah salah seorang sahabat ibu saya. Sambil kuliah saya membantu
sahabat ibu saya tersebut di sebuah warung sembako miliknya. Mulai dari
menimbang gula, beras dan sebagainya. Itu sebuah konsekuensi jika kita
menumpang, kita harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Dalam Mazmur 15 ada sebuah pertanyaan penting disana :”Siapakah
yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?”.
Tentu ada aturan yang ketat disaat kita “menumpang” didalam kemah Tuhan.
Tempat tinggal/bersemayam Tuhan. Artinya ada sebuah kesempatan yang Tuhan
berikan kepada kita untuk “menumpang” dalam kediaman-Nya. Dan yang lebih
penting lagi adalah apakah kita layak tinggal didalam kemah Tuhan. Ini menjadi
penting mengingat kekudusan Allah.
Ayat ke 2 – 5 menjadi jawaban atas pertanyaan diatas,
menjadi sebuah syarat bagi mereka yang hendak menumpang di rumah Allah. Ada beberapa
syarat yang harus kita penuhi manakala kita berdekatan atau bersekutu dengan
Allah. Kita menyesuaikan dan mentaati apa yang Allah lakukan. Berlaku tidak
bercela, melakukan keadilan, menyatakan kebenaran dengan segenap hatinya, tidak
menyebarkan fitnah, tidak berbuat jahat, tidak menimpakan cela kepada
tetangganya, tidak memandang hina orang, memuliakan orang yang takut akan
Tuhan, memegang sumpahnya, tidak meminjamkan uangnya dengan riba, tidak
menerima suap. Inilah sebagian dari hal-hal yang dikehendaki Allah untuk kita
lakukan.
Jadi apakah kita sudah siap menumpang di kemah-Nya?
Selamat merenungkan
Label:
Agama Kristen,
Allah,
Kekristenan,
Kristen,
Mazmur,
Renungan,
Waktu teduh,
Yesus
Dipulihkan dari kebebalan
Mazmur 14
Renungan Mazmur 14
Mazmur ini diawali dengan perkataan atau pendapat orang
bebal tentang Allah. Siapa orang bebal itu?
Amsal mengatakan bahwa “Seperti anjing kembali ke muntahannya,
demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya – Amsal 26:11”. Amsal memberikan gambaran bahwa orang bebal
adalah orang yang tidak mendengarkan orang lain, ia berbalik pada sesuatu
-pasti yang buruk, digambarkan dengan muntahan- yang seharusnya ia tinggalkan.
Bisa perbuatan, sikap, hal-hal yang harus ditinggalkan tetapi justru
diulanginya untuk dilakukan kembali.
Lantas bagaimana mungkin seorang bebal punya pendapat tentang Allah yang
Maha Agung dan Maha Suci? Sudah barang tentu pendapatnya akan nyinyir. Pemazmur
mengatakan bahwa orang bebal perbuatannya busuk dan jijik, tidak ada yang berbuat
baik.
Kontras dengan ayat yang pertama dari mazmur ini adalah ayat
yang kedua. Seolah Allah ingin membuktikan apa yang dikatakan oleh si bebal
dengan kalimat “Tidak ada Allah”. Allah
memandang ke bawah dari surga, dari tempat kudus-Nya ia memandang ke bawah untuk memastikan benarkah sudah tidak
ada lagi yang berbuat baik? Tetapi perkataan “memandang” itu menyatakan bahwa “Allah
ada”, tidak seperti si bebal menyatakan di ayat yang 1.
Ayat ke 3 memberi penekanan lebih kepada ayat 1 dan 2,
memberi kesimpulan bahwa memang benar semua telah menyeleweng dan bejat, tidak
ada yang berbuat baik seorang pun tidak
Allah tetap optimis bahwa ada angkatan yang benar yang akan
disertai-Nya, ayat 5b dengan jelas menyatakan “sebab Allah menyertai angkatan
yang benar.”
Mazmur ini memberikan penghiburan bagi kita di tengah-tengah
dunia yang jahat, penuh dengan orang bebal tetapi sekalipun demikian Allah
tetap menyertai orang-orang benar. Ada angkatan yang disertai oleh-Nya ditengah
tengah kebebalan yang melanda dunia. Harapan selalu diberitakan kepada mereka
yang berharap kepada kasih-Nya. “Apabila TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya,
maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita” Kata kuncinya adalah
pemulihan yang dilakukan Allah terhadap umatnya.
Apakah kita juga menghendaki pemulihan oleh Allah, jauh dari
kebebalan, jauh dari kejahatan. Kiranya ini mengingatkan semua akan Kasih Tuhan
Yesus Kristus yang datang untuk keselamatan seluruh dunia.
Selamat merenung
Label:
Alkitab,
Devosi,
Mazmur,
Renungan,
Yesus Kristus
Dekat dengan Allah
Mazmur 13
Doa Kepercayaan
Judul yang ditaruh pada Mazmur ini adalah Doa Kepercayaan namun
2 ayat di dalamnya selalu diawali dengan kata tanya yang justru membuat pembaca
bertanya tanya, apakah tidak berlawanan judul dengan kalimat-kalimat
didalamnya? Yang saya maksudkan adalah
dalam ayat 2, Berapa lama lagi Tuhan … dan juga dalam ayat 3, berapa lama lagi
aku harus …… mari perhatikan bersama bukankah sepintas kita melihat pemazmur
mempertanyakan sesuatu hal kepada Tuhan. Tuhan dianggap melupakan, dianggap
menyembunyikan diri. Tuhan dianggap tidak memberi penghiburan karena pemazmur
merasa tetap kuatir dan bersedih. Sampai
disana mungkin kita masih melihat hal-hal yang berlawanan.
Tetapi didalam ayat 4 dan 5 pemazmur sepertinya memperoleh
jawaban dalam doanya. Ia memperoleh pandangan dan pencerahan sebagaimana yang
tertulis didalam ayat 4 dan 5. Kalau boleh saya katakan bahwa ayat 4,5 adalah kalimat
-kalimat permohonan yang lebih tajam dan jelas tujuannya. Sedangkan ayat 2 dan 3 adalah kalimat yang
menunjukkan realitas yang dihadapi pemazmur dalam kesesakannya.
Ungkapan hati pemazmur menunjukkan betapa dekatnya dia
dengan Allah, ada kebebasan namun dengan tetap menghormati Tuhan saat dia
mengungkapkan isi hatinya melalui doa. Seperti kedekatan ayah dan anak ketika
anaknya memohon nasihat dan petunjuk kepada ayahnya. Tanpa kedekatan kita tak
pernah menjadi terbuka dihadapan Allah. Tanpa relasi yang dibangun terus
menerus dan intim kita tak mingkin membuka diri kita sedemikian rupa
dihadapan-Nya sekalipun Allah tahu apa yang sebenarnya sedang kita hadapi.
Tetapi inilah kuncinya yang terdapat di dalam ayat ke 6.
Sungguh sesuatu yang sangat melegakan.
Lihatlah kalimat yang ada disana :”Tetapi aku, kepada kasi setia-Mu aku
percaya” Sungguh penyerahan total
pemazmur kepada Allah-Nya. Tidak ada
jawaban yang ia harapkan dari doanya. Namun hanya keberserahan yang ia
lakukan. Seolah-olah ayat 6 ini dia peroleh setelah Tuhan menjawab dalam diam.
Kadang Tuhan menjawab doa-doa kita dalam diam, namun sejatinya itulah
jawaban-Nya. Ia membiarkan kasih karunia-Nya bekerja dalam diri kita dengan
memberikan jawaban yang akan bisa kita pahami dengan sendirinya tanpa secara
verbal memberi petunjuk khas. Ada
sukacita yang diungkapkan pemazmur disana “hatiku bersorak-sorak karena
penyelamatan-Mu.” Dan pada akhirnya hanya kemuliaan Tuhan saja yang dipuji, “aku
mau menyanyi untuk Tuhan …”
Bagaimana dengan kehidupan doa kita? Mari kita melihat
bagaimana teladan Pemazmur dalam mengungkapkan isi hatinya:
- · Terhubung dekat dengan Tuhan sehingga mampu membuka isi hati kita.
- · Tidak menantikan jawaban verbal dari doa, kadang-kadang Allah menjawab dalam diam.
- · Segala jawaban doa kita itu hanyalah kasih karunia-Nya saja.
- · Semua jawaban doa doa kita adalah untuk kemuliaan Tuhan saja.
Selamat merenung
Label:
Alkitab,
Kekristenan,
Mazmur,
Renungan,
Yesus Kristus
Refleksi badai Jebi untuk kita
Pagi tadi saya bangun jam 05.00, itupun saya sudah
menganggapnya kesiangan dan sedikti membuat saya terkejut. Namun yang lebih
membuat saya termangu adalah ketika melihat berita dari twitter bahwa Jepang
baru saja diguncang Gempa, tepatnya di Sapporo.
Betapa badai Jebi yang merusak masih sedemikian terasa dampaknya di
Jepang. Bada Jebi yang berkekuatan ratusan km per jam menghantam laut sehingga
menimbulkan banjir dan korban jiwa serta materi.
Membayangkan
yang terjadi disana, pikiran saya tak bisa tenang seharian. Betapa dahsyatnya amukan alam atas Jepang.
Dikatakan dalam berita bahwa sebagian Jepang lumpuh. Negara yang begitu maju namun kerapkali
dihantam bencana, gempa bumi seperti menjadi langganan. Juga tidak ketinggalan
badai. Mereka sepertinya sudah
menganggap hal yang “biasa”. Dan akan segera bangkit kembali untuk melanjutkan
hidup mereka.
Saya
tidak pernah minta ini terjadi di Indonesia, amit amit. Semoga mereka diberikan kekuatan. Saya menilai bahwa bangsa yang sering
dihantam bencana tentu mempunyai kesiapan terhadap terjadinya bencana, rasa
penyerahan yang tinggi, bersahabat dengan alam, toleransi dengan sesama rakyat
tentu akan lebih baik karena merasakan penderitaan yang sama.
Mereka tidak saling mempersalahkan, apalagi mengklaim itu sebagai azab Tuhan. Mungkin itulah yang harus kita simak baik baik. jangan sedikit-sedikit menganggap bahwa Tuhan menghukum karena ini dan itu. Kita tidak pernah tahu logika Kemaha Kuasaan Tuhan pemilik semesta. Jangan terlalu mudah "menghakimi" Tuhan, pastilah dia menghukum dan sebagainya.
Tidak
layak saya membandingkan rakyat negeri ini dengan Jepang. Kultur dan budayanya
tidak sama, kita sama sama manusia namun berbeda dalam cara hidup dan kebiasaan
hidup.
Melihat hal itu betapa kita bersyukur dikaruniai alam yang
indah dan kaya, namun hanya karena kepentingan segelintir orang maka bangsa ini
hendak dicabik cabik persatuannya. Sebaiknya kita ber refleksi dari kejadian
bencana di Jepang
Label:
Badai jebi,
earthquake,
Jepang,
osaka,
sapporo
Cetaklah hasil fotomu
![]() |
West Lake hangzhou China ( Haryanto ) |
Saat memotret dengan handphone, pastikan bahwa setelan
kualitas foto/gambar ada dalam pilihan yang MAKSIMAL. Misal setelan yang FINE.
Jangan pernah terlampau saying dengan memori Anda jika untuk menghasilkan
gambar dengan lebih baik. Ada keuntungan
ketika kita melakukan setelan maksimal yaitu ketika kita harus melakukan
cropping maka kualitas gambar akan teta terjaga ketajamannya. Sedang jika kita
hanya melakukan setelan yang minimal karena saying dengan kapasitas memori kita
maka saat hendak meng cropping gambar akan terjadi penurunan kualitas yang
terasa.
Kebanyakan pemotret dengan handphone hanya mengupload gambar
nya di media social seperti Instagram, path atau Facebook. Mereka jarang mencetak nya ke kertas foto. Sesekali cetaklah hasil foto ke kertas foto.
Meskipun kita hanya mencetak foto pada ukuran yang kecil ( 4R atau 5 R ) namun
ada sesuatu yang memuaskan karena kita akan menikmatinya setiap kita melihatnya
dengan lebih mudah. Misalnya saja foto itu diletakkan di meja kerja atau
digantung di ruang tamu dalam deretan pigura pigura cantik untuk foto foto Anda
lainnya.
Ada hal yang sekarang dilupakan oleh generasi jaman now
untuk mencetak foto foto yang sudah dihasilkannya. Cobalah mulai mencetak beberapa foto yang
kalian anggap paling bagus.
Selamat mencoba
*) Foto diatas, saya potret saat diatas boat yang melalui danau West lake di hangzhou. Karena boat bergerak gerak maka saya melakukan cropping untuk hasil yang tersaji. Kemudian saya memprosesnya dengan bantuan aplikasi snapseed agar hasil lebih enak dipandang dan detil lebih muncul. tentu masih dengan Zenfone 3 Asus.
Label:
asus indonesia,
foto,
Hangzhou,
kamera handphone,
photo of the day,
West lake
Asyiknya memotret dengan kamera handphone
![]() |
Pasar malam di Sambirejo - Sragen ( Haryanto ) |
Saya belajar memotret menggunakan kamera digital SLR,
kemudian berkembang dengan memakai kamera Mirrorless. Tetapi sebenarnya yang
perlu menjadi perhatian bagi penikmat foto lebih banyak kepada hasil fotonya,
entah bagaimanapun jenis kameranya atau bagaimanapun Teknik yang dilakukan
fotografer. Penikmat foto juga tidak
terlalu peduli dengan merk kamera, seri kamera dan sebagainya. Mata dan hati
sebagai sensor utama penikmat foto, itulah yang akan membuat sebuah persepsi
pada otak manusia agar mengapresiasi hasil sebuah foto.
Namun bila dari segi kepraktisan, saya pun suka mencoba
dengan memakai kamrea handphone, dimana sekarang hampir setiap handphone ada
kameranya, bahkan kamera belakang ( rear ) maupun kamera depan ( front ) yang
banyak digunakan untuk ber swa foto ( selfie )
Dengan handphone saya lebih mudah mengambil moment yang
mendadak tanpa harus susah susah mensetting kamera terlebih dahulu. Persiapan relatif lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan kamera SLR atau kamera pocket.
Terutama untuk moment yang membutuhkan kecepatan, karena segera berlalunya
moment tersebut. Selain lebih mudah disiapkan maka ukuran Handphone lebih kecil
dari SLR sehingga jika dipakai memotret Human interest juga lebih tidak mengganggu
obyek yang akan kita foto. Namun memang dengan keterbatasan zoom sehingga saya
harus lebih dekat kepada obyek disbanding melakukan dengan lensa tele.
Saat ini saya memakai Zenfone 3, sebuah handphone dengan
fasilitas kamera yang bisa di setel manual. Ini sangat saya sukai karena saya
bisa menghasilkan gambar sesuai dengan keinginan saya. Tidak setiap frame ingin
saya foto dengan hasil sesuai dengan kondisi aslinya. Adakalanya siang
benderang kita ingin menghasilkan warna yang lebih sejuk, maka saya bisa
melakukan perubahan pada White Balance secara manual agar foto yang dihasilkan
lebih sejuk/lebih hangat. Lain pula jika saya ingin menghasilkan foto yang
dapat merekam gerakan lambat, maka dengan mudah saya akan melakukan penyetelan
pada kecepatan ( speed ) pada kamera Handphone tersebut.
Pendek kata dengan manual sistem yang tersedia di kamera
handphone ini membuat kita bebas melakukan kreatifitas foto.
Selamat mencoba
*) catatan: Foto diatas saya ambil dengan memakai Zenfone 3, mode manual. Gerakan komidi putar terlihat dalam pengambilan gambar lambat ( slow speed ), Akan menimbulkan kesan/efek bahwa komidi putar tersebut sedang berputar. Hal ini membuat gambar lebih menarik karena lebih dinamis, tidak beku ( freeze ). Dengan teknik sederhana akan membuat gambar menjadi berbeda.
Selamat berkarya...
Label:
asusId,
foto,
handphone,
kamera,
photo of the day,
potd,
sambirejo,
slow speed,
SLR,
sragen,
zenfone
Tension and Trauma Release Exercises
Namanya asing di telinga saya, pikiran saya adalah pada sebuah gerakan senam atau apalah. Maklum saya melihat kata exercises disana. Hal kedua yang menarik adalah adanya Seminar tentang TRE tersebut di Kota Yogyakarta. Apalagi yang memimpin adalah Gobind Vashdev seorang penulis yang sangat saya sukai dari buku Pertamanya yaitu Happiness Inside. Buku yang sangat mencerahkan saya.
Kali ini Gobind membawakan sebuah seminar yang sangat menarik. Seminar ini terkait dengan Trauma dan bagaimana penyembuhannya, metode ini sangat menarik karena berdasarkan pada sebuah pemahaman bahwa Tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri.
Penjelasan disertai prakteknya sangat memadai dan menariknya pada hari Minggu 15 Juli 2018 di Hotel Ibis Style akan dilakukan workshop TRE dimana peserta akan diajarkan bagaimana melakukan latihan sehingga tubuh sesuai dengan prioritasnya akan menyembuhkan dirinya sendiri.
Penjelasannya panjang lebar disertai joke joke menarik.
Setiap peserta seminar memperoleh buku " Tension & Trauma Releasing Execises" tulisan penemunya sendiri yaitu Dr. David Berceli.
Besok Minggu saya akan buktikan apakah yang diajarkan akan terbukti
Kali ini Gobind membawakan sebuah seminar yang sangat menarik. Seminar ini terkait dengan Trauma dan bagaimana penyembuhannya, metode ini sangat menarik karena berdasarkan pada sebuah pemahaman bahwa Tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri.
Penjelasan disertai prakteknya sangat memadai dan menariknya pada hari Minggu 15 Juli 2018 di Hotel Ibis Style akan dilakukan workshop TRE dimana peserta akan diajarkan bagaimana melakukan latihan sehingga tubuh sesuai dengan prioritasnya akan menyembuhkan dirinya sendiri.
Penjelasannya panjang lebar disertai joke joke menarik.
Setiap peserta seminar memperoleh buku " Tension & Trauma Releasing Execises" tulisan penemunya sendiri yaitu Dr. David Berceli.
Besok Minggu saya akan buktikan apakah yang diajarkan akan terbukti
Memakai XL di luar negeri
Memakai XL di China, Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou.
Bagaimana cara memakai XL Indonesia ketika di China?
Apakah nomor kita tetap bisa dipakai di luar negeri?
Pertanyaan-pertanyaan itu bisa muncul pada orang-orang yang hendak traveling ke luar negeri. Dimana mereka masih ingin terus berhubungan baik melalui telepon atau media sosial dengan teman-teman dan handai taulan atau bisnisnya selama berada di Luar Negeri.
Tulisan ini saya tujukan kepada orang Indonesia yang
memiliki Nomor XL dan hendak bepergian ke China tetap dengan memakai Kartu XL
nya.
Jika pembaca ingin pergi ke China melalui kota kota tersebut,
maka pembaca bisa tetap terhubung ( menelepon, ditelepon ) dengan rekan rekan
melalui noor XL yang dimilikinya. Selain komunikasi suara, maka pembaca juga
tetap bisa terhubung dengan Whatsapp, facebook, Instagram dengan nyaman. Secara
pembaca banyak yang ingin eksis dengan mengunggah foto foto lokasi, makanan,
performance art dan sebagainya tetap lancar.
Tidak perlu ganti nomor dan ganti HP, tetap bawa HP kalian
sampai ke Negeri China dan nikmati layanan XL tanpa henti sepanjang hari dengan
tarip ekonomis.
Hal yang harus dilakukan adalah dengan:
- 1. Membeli menu Roaming melalui aplikasi MyXL. Unduh terlebih dahulu aplikasi My XL di HP.
- 2. Membeli paket Roaming ( XL PASS )melalui aplikasi My Xl. Ada banyak pilihan disana: paket 30 hari, paket 7 hari, paket 3 hari, paket 1 hari. Sesuaikanlah dengan waktu kalian berada di China. Sebagai contoh saya membeli paket Roaming XL Pass 7 hari sebesar Rp. 200.000
- 3. Membeli paket untuk kebutuhan bicara dan internet, misalnya saja membeli paket Extra Combo 10GB + 10GB seharga Rp. 89.000 dengan masa aktif 30 hari
- 4. Pembelian XL PASS dan Xtra Combo dilakukan saat masih berada di Indonesia. Misalnya kalian berangkat dengan penerbangan jam 24.00 maka aktifkanlah XL pass dan xtra Combo sebelum jam tersebut.
- 5. Sebenarnya XL pass ini nerlaku untuk berbagai negara di Asia dan Australia, Eropa, Afrika khusus China bekerja sama dengan China Mobile.
- 6. Pastikan lagi bahwa HP kalian mendukung layanan 4G LTE, jadi handphone 3G tidak bisa menerima layanan ini.
- 7. Sesampai di negara tujuan, restart lah HP kalian dan tunggu sampai sinyal Roaming terhubung dan kalian siap ONLINE lagi sepanjang hari.
Lebih lanjut silakan kunjungi link di bawah ini:
https://www.xl.co.id/id/for-you/mobile/prepaid/package-detail/Roaming/xl-pass
Label:
4G,
afrika,
asia,
Australia,
Bisnis,
eropa,
luar negeri,
traveling,
XL pass,
xtra combo
Buku : Belajar dari LIFE by DESIGN
Buku terbitan PT Gramedia Pustaka Utama ini ditulis
berdasarkan Pidato Steve Jobs di hadapan mahasiswa Stanford University angkatan ke-114 tanggal
12 Juni 2005. Tetapi pidato sambutan tersebut sangat terkenal sehingga saat ini
sebab berisi pokok pokok pikiran Jobs yang indah. Pokok pokok pikiran yang memberi pencerahan
kepada kita tentang Kehidupan, cinta dan kematian.
Di buku tersebut diceritakan sejarah singkat tentang
bagaimana kehidupan Jobs semenjak masih kecil sampai kematiannya. Momen momen
berharganya dituliskan menjadi paparan ayng indah melengkapi pokok-pokok
pikiran dalam rangkaian Pidato Sambutannya.
Mari kita lihat isi bukunya supaya pembaca mempunyai gambaran
kasar:
Daftar isi
Ucapan terima kasih
Pengantar
Tiga cerita Steve Jobs
Catatan bagi Pembaca
CERITA PERTAMA Menghubungkan Titik-titik
Cita - cita setinggi langit
Raihlah hati
Olah Rasa Ingin Tahumu
Berpikirlaj Seperti Seniman
Berpikirlah Besar, tapi Mulailah Kecil
Percayalah Proses Kehidupan
CERITA KEDUA Cinta dan Kehilangan
Temukan Apa yang Kamu Cintai
Bekerja Keraslah
Carilah Visi Bersama
Dapatkan Kembali Fokus
Memulai Lagi
Tetaplah Yakin
Jangan Kehilangan Muka
Sediakan Waktu untuk Cinta
Ciptakan Produk Hebat
Jangan Jadi Mapan
Beri Waktu untuk Anak-anak
CERITA KETIGA Kematian
Memento Mori
Jalani Hidup, Terima Kematian
Hadapilah Kenyataan Situasi
Rangkul Idealisme
Tetaplah Lapar, Tetaplah Bodoh
Satu Lagi .. Melepas Pergi
Menghubungkan Titik-titik dalam Kehidupan Steve Jobs
Buku-bukuMengenai Steve Jobs dan Apple
Bagaimana pembaca? Apakah Anda tertarik
Saya yakin Anda akan sangat termotivasi setelah membaca
keseluruhan buku ini. Sungguh sangat
menggembirakan bisa membaca pokok pikiran orang besar seperti Jobs
Label:
Apple,
George Beahm,
Imac,
iPad,
Life by Design,
Resensi,
Steve Jobs
Renungan 5 Juni 2018
dan apa yang mereka takuti janganlah kamu takuti dan janganlah gentar melihatnya. Tetapi TUHAN semesta alam, Dialah yang harus kamu akui sebagai Yang Kudus, kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadap Dialah harus kamu gentar.
( Kitab Nabi Yesaya 8: 12b - 13 )
Bahkan seorang Nabi sekelas Yesaya pun tetap memiliki ketakutan, namun didalam persembunyiannya TUHAN menguatkan dengan Firman-Nya. Tuhan juga meneguhkan kita saat ini didalam kondisi politik yang panas, kiranya Firman Tuhan ini menjadi pedoman bagi kita.
Bahwa hidup kita harus dipusatkan kepada Dia yang telah memberi keselamatan.
( Kitab Nabi Yesaya 8: 12b - 13 )
Bahkan seorang Nabi sekelas Yesaya pun tetap memiliki ketakutan, namun didalam persembunyiannya TUHAN menguatkan dengan Firman-Nya. Tuhan juga meneguhkan kita saat ini didalam kondisi politik yang panas, kiranya Firman Tuhan ini menjadi pedoman bagi kita.
Bahwa hidup kita harus dipusatkan kepada Dia yang telah memberi keselamatan.
Label:
Kristen,
Kristiani,
Kristus,
Renungan,
Waktu teduh
Lupa hari
![]() |
rangkaian hari |
Seringkali saya lupa dengan tanggal, misalnya saya sedang
bertransaksi di sebuah bank. Setiap mengisi formulir di bank maka selalu
diminta untuk menuliskan tanggal transaksinya dan kadang-kadang saya lupa dan
harus melihat di kalender meja bank tersebut. Entah mengapa hal ini berbeda
dengan saat kita sedang sekolah atau kuliah. Seolah kita begitu hapal dengan
hari dan tanggal, kapan harus mengembalikan buku ke perpustakaan, kapan harus
KRS, kapan harus mengecek kiriman uang dari ortu. Hari-hari sangat sangat menarik dan
bervariasi, seringkali anak-anak menghitung mundur hari sekolahnya sampai
kepada hari libur atau rangkaian hari libur yang mungkin hanya 2 hari saja.
Namun mereka merasa bahwa hari harinya begitu berwarna dan begitu panjang.
Setelah memasuki dunia kerja, dunia berkeluarga maka nama
nama hari dan tanggal seolah olah luntur semua. Dalam ingatan yang ada hanya 2
jenis hari saja yaitu hari bekerja dan hari libur. Tak peduli apakah itu Senin
, Rabu atau Sabtu maka saya akan melihat itu hari yang sama, pekerjaan yang
sama, kegiatan yang sama, masalah yang kurang lebih sama. Sedangkan Minggu
memperoleh penghargaan tersendiri karena selalu diingat liburnya. Betapa hari
sabtu atau jumat menjadi hari yang ditunggu untuk segera dilewatkan karena akan
menuju Minggu.
Dan tanpa dihitung pun kita sudah berada hampir di
penghujung Bulan januari 2018. Rasa rasanya 1 januari baru saja kita rayakan,
hingar bingar malam tutup Tahun 2017 masih terngiang jelas ditelinga, terangnya
sinar dari kembang api dan petasan yang membakar langit masih jelas terekam
dipelupuk mata. Kini tinggal sedikit hari lagi sudah harus kita tinggalkan
untuk memasuki Bulan ke 2 di tahun 2018.
Lalu kita teringat dengan resolusi-resolusi yang sudah kita
buat di awal tahun. Benarkah sampai saat ini sudah mulai kita kerjakan meski
sedikit. Pepatah Cina mengatakan seribu langkah selalu dimulai dari langkah
pertama.
Selamat malam dan selamat merenung.
Herbal untuk mengatasi darah kental
Suatu pagi ketika saya pergi ke Bank BCA Sudirman
Yogyakarta, saya melihat sebuah produk kesehatan sedang ditawarkan di sebuah
booth. Tidak seperti biasanya sebuah
Bank mengijinkan seseorang menjual produknya.
Saya pun tertarik untuk sekedar melihat x-bannernya, ternyata menjual
semacam the yang bias mengatasi penyakit atau gejala kekentalan darah. Mengingat saya mempunyai kecenderungan
kolesterol tinggi, maka saya memberanikan bertanya mengenai produk tersebut.
Ternyata saya justru ditawari untuk melakukan pemeriksaan
darah gratis untuk melihat perbandingan antara sebelum mengkosumsi teh itu dan
setelahnya. Karena terdorong rasa ingin
tahu yang besar maka saya menyerahkan setetes darah saya untuk diperiksa
dibawah mikroskop yang tersedia.
Hasilnya membuat saya kaget karena menurut si penjual bahwa darah saya
kental serius. Beliau menunjukkan contoh hasil foto mikroskop dara kental yang
lain. Butiran butiran darah seolah tidak mau bergerak dan lengket antara satu
dengan yang lainnya. Lalu setelah itu
saya diberi minum Teh tersebut, sekitar 30 menit diperiksalah darah saya.
Sungguh hasil yang mengejutkan karena dengan proses secepat itu butiran butiran
darah saya sudah tidak lengket kembali dan bergerak bebas kesana kemari. Ini
sungguh sebuah hasil yang sangat mengejutkan saya. Surprised. Rasa yang saya dapatkan adalah kehangatan
yang menjalar dari leher ke kepala secara perlahan lahan. Sepertinya ada
kelancaran peredaran darah yang sedang diperbaiki. Jadilah saya membeli produk
tersebut dan mengkonsumsinya secara teratur selama seminggu berturut turut
sesuai dengan ketentuan. Dan sungguh yang saya rasakan adalah tubuh yang lebih
segar dan tidak mudah Lelah dan ngantuk.
Suatu saat saya bertemu lagi dengan sang penjual yang sedang ber demo di
bank dengan lokasi lain dan saya di tes lagi darahnya, ternyata darah saya
tetap encer setelah sekian lamanya. Saya
kemudian selanjutnya mengkonsumsinya seminggu dua kali setiap Senin dan Kamis
saja.
Cara meraciknya pun sangat mudah sebab dalam bentuk serbuk
halus. Tuangkan kedalam cangkir lalu seduh dengan air panas dan diamkan sejenak
sampai ampas mengendap lalu minumlah airnya saja setelah makan. Sisa ampas bias
diseduh lagi satu kali untuk kembali diminum di malam hari.
Nama produk tersebut adalah : Gouzi Cha
Dan saya pun menjualnya untuk menolong teman teman yang memiliki
keluhan yang sama. Ternyata ada banyak keluhan bisa diatasi dengan teh Herbal
ini. Silakan Whatsapp saya jika memerlukan produk ini 087838954800
( image source : Fansindo official site )
Label:
BCA,
darah kental,
diabetes,
fansindo,
gojiberry,
gouzi cha,
hawthorn,
herbal,
jamu,
jantung,
pembuluh darah,
sakit,
stroke,
teh herbal
Lakukanlah dengan segenap hatimu
Pagi tadi saya iseng masuk ke Youtube, ternyata dari trend
yang direkomendasikan adalah Indonesia Idol. Sebuah ajang pencarian bakat untuk
calon calon penyanyi. Saya mencoba menonton beberapa proses audisi dan sungguh
bahwa anak anak sekarang generasi now ini sungguh luar biasa. Bahkan sudah ada yang punya channel sendiri
di Youtube dan di view oleh banyak orang videonya. Betapa menakjubkan. Tetapi
saya yakin bahwa usaha yang mereka lakukan tentu sangat besar. Tidak ada
sesuatu keberhasilan yang hanya diperoleh dengan bersantai-santai tanpa kucuran
keringat, bias jadi juga dengan biaya biaya yang besar. Yah tetapi itulah
namanya usaha. Keseriusan kita dalam berusaha jugakadang kadang tidak seimbang
dengan hasil yang diperoleh. Usahanya sudah jungkir balik tetapi hasilnya nihil
atau hasilnya minim. Sudah barang tentu kita tidak boleh mudah berpatah arang.
Saya teringat suatu ayat di Kitab Pengkhotbah. Segala
sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga,
karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia
orang mati. ( Pengkhotbah 9:10 ) Sekali kita bekerja maka bekerjalah dengan
serius, Pengkhotbah mengatakannya dengan “sekuat tenaga” dalam terjemahan NIV
dikatakan “with all your might”. Tuhan
tak ingin kita melakukan setengah-setengah, layanilah Tuhan mu dengan segenap
hatimu. “kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu”
Apakah kita sudah melakukan pekerjaan kita dengan seluruh
kekuatan kita dan didasari atas cinta kepada Tuhan?
Makan roti saja tidak cukup?
Sudah 4 bulan ini saya memelihara ikan, hanya ikan ikan sederhana
semacam Komet. Inipun hanya untuk memenuhi kolam yang sudah dibuat dibelakang
rumah. lalu tambahlah pekerjaan saya yaitu untuk memberi makan ikan, menguras
kolam dan sebagainya. Terutama memberi makan ikan yang harus saya lakukan agar
ikan ikan tersebut tetap hidup dan bertumbuh, sedangkan menguras kolam bias dilakukan
dalam jangka waktu yang lebih Panjang. Tetapi memberi makan kan adalah setiap
hari, jadi saya harus tidak boleh lupa jika ingin ikan ikan tersebut tetap
hidup dan bertumbuh.
Suatu saat ketika saya berlibur di Tangalooma Island
Australia, di resort itu ada sebuah acara memberi makan ikan Dolphin. Jadi
setiap sore ada acara memberi makan ikan Dolphin dengan ikan ikan kecil yang
sudah disediakan, lokasinya adalah di pantai dan pada saat sore hari menjelang
matahari tenggelam. Meskipun udara berdesir dingin namun banyak wisatawan rela
mengantri untuk merasakan sebuah pengalaman langka dan tentunya juga harus
membayar sejumlah dolar kepada penyelenggara.
Saya kemudian teringat bahwa ketika kita rela memberi waktu
untuk memberi makan hewan peliharaan kita, entah itu ikan atau anjing, kura
kura, kucing dan sebagainya. Atau bahkan harus membayar sejumlah uang untuk
merasakan pengalaman memberi makan, sesungguhnya kita pun juga harus ingat
untuk memberi makan diri kita sendiri. Yang saya maksudkan bukan makanan
jasmani seperti biasanya, kalau itu saja tentu kita tidak pernah lupa
melakukannya setiap hari. Tetapi justru makanan rohani yang sering kita
lupakan. Melakukan waktu teduh setiap hari agar rohani kita bertumbuh dan
semakin dewasa tetap harus kita lakukan. Sering waktu teduh ini tergeser dengan
acara acara yang lebih bersifat duniawi, sehingga kita bias melupakan untuk
bercakap cakap dengan Allah setiap hari.
Yesus pernah menghardik Iblis yang mencobaiNya dengan
mengutip satu ayat :”Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap
firman yang keluar dari mulut Allah” ( Matius 4:4 )
Firman ini juga berbicara kepada kita agar kita mengingat
bahwa hidup kita bukan hanya tergantung pada makanan jasmani semacam roti atau nasi
saja. Tetapi relasi dan keintiman kita dengan Allah yang diwujudkan dengan
membaca firmanNya akan membuat kita hidup.
Selamat merenungkan.
Label:
Discipleship,
GKI,
Jogja,
Jogjakarta,
Kristen,
Kristiani,
Motivasi,
Pemuridan,
Renungan,
Toleransi
Langganan:
Postingan (Atom)