Siapkah kita menjadi baru?
Setiap pagi kita adalah ciptaan baru, dunia baru, tantangan
baru, harapan baru. Malam yang panjang saat kita beristirahat seolah memberikan
tenaga baru yang akan kita pergunakan keesokan harinya. Sesungguhnya jika kita
menjadi baru setiap pagi maka cara pandang kitapun akan baru kembali, ketika
cara pandang kita baru maka dunia yang kita lihat juga menjadi baru.
Meninggalkan segala yang sudah kita alami di hari yang lalu. Sesungguhnya demikianlah manusia, jika ia
terlalu lama berkutat dengan hal-hal lama maka ia tak lagi segera bergerak
maju, ia seumpama tinggal dalam gelapnya malam, menghindari cerahnya pagi
setiap hari.
Mengapa begitu sulit manusia melihat setiap hari sebagai
hari baru? Yaa karena kita terikat dengan masa lalu kita, pengalaman-pengalaman
kita yang tidak demikian mudah kita lupakan.
Masa-masa persiapan Pemilihan Umum 2019 juga dimanfaatkan oleh Capres
dan Cawapres untuk memaknai kehidupan baru nya setelah mereka terpilih tetapi
tidak lupa juga dengan menghantam lawan dengan “dunia lama” mereka. Saling
mengeliminasi dan menjatuhkan, tak ada unsur sinergi sama sekali, inilah letak
kekeliruan mengapa kita sulit membangun kebersamaan bangsa.
Mari bertutur lebih positif, lebih produktif untuk mencapai kesejahteraan
bersama. Bukan sekedar kemenangan kelompok atau bahkan dengan mengganti
ideologi yang belum pasti jaminan dan buktinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar