Sebagai umat Kristen atau sebagai orang-orang yang sudah
diselamatkan Kristus oleh pengorbananNya diatas kayu salib setidaknya
menimbulkan semangat didalam diri kita karena sudah menerima keselamatan itu.
Betapa dosa yang seharusnya kita tanggung sudah dibebaskan, sebagai orang
merdeka apakah yang akan kita lakukan didalam masa masa penantian kedatanganNya
yang kedua kali.
Sering kita hanya terbengong bengong mengikuti arus dunia
kembali yang pada akhirnya justru bisa membawa kita kedalam pergaulan yang
salah dan melakukan perbuatan yang mendukakan hati Tuhan. Pernahkah kita
menyadari hal itu?
Pengampunan bukanlah sebuah kebebasan yang sebebas bebasnya,
ada tanggungjawab yang kita pikul dalam mengisi keselamatan yang sudah kita
terima.
Sebelum Tuhan Yesus naik kesurga Dia berfirman seperti
tercatat didalam Matius 28:19-20. Inilah yang disebut amanat Agung. Dikatakan
demikian karena inilah pesan terakhir Yesus Kristus sebelum naik kesurga. Pesan
yang seringkali dilupakan oleh umatNya, oleh orang orang yang sudah ditebusnya
dengan darah yang mahal. Kita tentu paham jika seseorang sebelum meninggal,
entah ibu kita atau ayah kita, atau nenek kakek kita, ketika mereka berpesan
seuatu kepada yang ditinggalkannya. Pastilah pesan itu akan sangat dijunjung
tinggi, akan sangat ditaati, akan sangat dijaga keberlangsungannya. Pesan itu
bernilai tinggi karena si Pemesan sudah tidak ada lagi didunia setelah
mengucapkannya. Pesan itu sering disebut dengan Amanat. Jika kita merujuk
kepada Matius 28:19-20 maka sudah barang tentu kita harus melakukan apa yang
difirmankan oleh Yesus tersebut.
Tetapi apa yang terjadi didalam kondisi sekarang ini? Ada
berapa gereja yang sudah dengan disengaja melakukan Amanat Agung tersebut?
Banyak hal menjadi alasan atau argument yang seolah olah ingin membatalkan atau
meniadakan pesan tersebut. Banyak dalih diungkapkan mulai dari yang mengatakan
bahwa itu bukan sebuah Amanat ataukah itu kita tidak perlu melakukannya dan
sebagainya.
Tetapi lihatlah baik baik ayat tersebut "Karena itu pergilah
, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman."
Pertanyaannya apakah sekarang sudah sampai kepada akhir
zaman? Jika belum sampai, maka ayat tersebut tetap belaku sampai sekarang.
Kiranya kita semua ber refleksi melalui bacaan tersebut, apakah kita semua
sudah berlaku sebagai Murid yang Memuridkan atau kita hanya hidup untuk diri
kita sendiri. Kita tidak pernah memberitakan kebaikan Kristus kepada
teman-teman kita, saudara saudara kita. Bahwa menjadi murid dan memuridkan itu
adalah sebuah kesengajaan yang harus kita lakukan sebagai orang-orang yang
sudah diselamatkan.
Selamat merenungkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar