Ketika kita berjumpa dengan orang gemuk, sering dinasihatkan agar menguruskan badan atau menurunkan berat badan sebab katanya bisa menurunkan tekanan darah juga. Tapi apa relasinya antara penurunan berat badan dan penurunan tekanan darah?
Saya jadi bertanya-tanya mekanisme nya seperti apa seih. Berikut ulasannya, semoga membantu menyadarkan kita semua yang punya berat badan berlebuh atau lingkar pinggang yang besar.
Penurunan berat badan memiliki hubungan langsung dengan penurunan tekanan darah, yang telah didukung oleh berbagai penelitian ilmiah. Berikut adalah beberapa mekanisme utama yang menjelaskan hubungan tersebut:
1. Penurunan Resistensi Insulin
- Kelebihan berat badan, terutama obesitas, sering dikaitkan dengan resistensi insulin, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar insulin dalam darah.
- Insulin yang tinggi dapat merangsang sistem saraf simpatis dan menyebabkan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah), yang meningkatkan tekanan darah.
- Dengan menurunkan berat badan, sensitivitas insulin meningkat, sehingga kadar insulin dalam darah menurun dan tekanan darah berkurang.
2. Penurunan Volume Plasma dan Beban Jantung
- Berat badan yang lebih tinggi sering dikaitkan dengan peningkatan volume darah karena tubuh harus mengedarkan lebih banyak darah untuk memasok oksigen ke jaringan yang lebih besar.
- Volume darah yang lebih tinggi meningkatkan tekanan pada dinding arteri, sehingga menaikkan tekanan darah.
- Ketika seseorang menurunkan berat badan, volume darah menurun, mengurangi beban kerja jantung dan tekanan pada arteri.
3. Penurunan Aktivitas Sistem Saraf Simpatis
- Obesitas dikaitkan dengan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan vasokonstriksi.
- Penurunan berat badan membantu menekan aktivitas sistem saraf simpatis, sehingga pembuluh darah lebih rileks dan tekanan darah menurun.
4. Pengurangan Aktivitas Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (RAAS)
- RAAS adalah sistem hormonal yang berperan dalam mengatur tekanan darah.
- Kelebihan berat badan sering dikaitkan dengan peningkatan aktivitas RAAS, yang menyebabkan retensi natrium dan air serta vasokonstriksi.
- Penurunan berat badan mengurangi aktivitas RAAS, sehingga tekanan darah cenderung menurun.
5. Penurunan Peradangan dan Stres Oksidatif
- Obesitas menyebabkan peningkatan kadar sitokin pro-inflamasi seperti TNF-α dan IL-6, yang berkontribusi pada disfungsi endotel dan hipertensi.
- Dengan menurunkan berat badan, kadar peradangan dalam tubuh menurun, memperbaiki fungsi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
Seberapa Signifikan Penurunan Berat Badan terhadap Tekanan Darah?
- Studi menunjukkan bahwa kehilangan sekitar 5–10% dari berat badan dapat menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 5–20 mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 2–10 mmHg.
- Penurunan 1 kg berat badan umumnya dikaitkan dengan penurunan tekanan darah sekitar 1 mmHg.
Kesimpulan
Penurunan berat badan memiliki efek positif terhadap tekanan darah dengan berbagai mekanisme, termasuk peningkatan sensitivitas insulin, penurunan volume darah, pengurangan aktivitas sistem saraf simpatis dan RAAS, serta penurunan peradangan. Oleh karena itu, bagi individu dengan tekanan darah tinggi atau prehipertensi, menjaga berat badan ideal merupakan strategi efektif untuk mengontrol tekanan darah secara alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar