DILEMA AKIBAT CORONA VIRUS

 Saya sangat senang manakala Pemerinta Republik Indonesia menetapkan larangan mudik saat Lebaran 2021 dengan tujuan yang baik yaitu agar Virus Corona bisa dikendalikan dan tidak menyebar akibat orang-orang yang lalu lalang dari satu kota ke kota lainnya secara bersama-sama.

Tetapi apa yang terjadi? Lalu lalang memang tidak terjadi tetapi tempat-tempat hiburan lokal kemudian menjadi serbuan penduduk yang tidak mudik, akibatnya kerumunan tak terkendali lagi dan tentu saja penularan tidak bisa dihindari. Entah sebarapa signifikan akibat yang terjadi, saya tidak menyajikan datanya.

Sebagai orang yang tinggal di Jogjakarta saya merasakan bahwa di saat lebaran 2021 sungguh sepi sekali keadaan kota, utamanya yang menjadi Zona tujuan wisata di kota yaitu MALIOBORO.  Kebetulan di tanggal 14 mei saya sempat ke daerah sekitar Prambanan, jalanan luar biasa sepi sekali.  Hari ke dua, tanggal 15 Mei 2021 saya ke seputaran BOROBUDUR, jalan keluar Jogja menuju ke arah Magelang juga sepinya luar biasa. Petugas penyekatan tidak nampak memeriksa mobil saya yang menuju keluar kota.  Barangkali saja karena sudah Lebaran dan sudah dianggap tidak mungkin ada yang mudik. ha ha ha...

Dan ini dia tanggal yang dinanti-nantikan segera tiba, yaitu tanggal 1 Juni 2021, dimana tanggal 30 Mei adalah hari Minggu tanggal 1 Juni adalah hari Lahir Pancasila. Dhuarrrr ini hari kejepit yang bakalan dipakai oleh mereka yang akan balas dendam gara-gara saat lebaran ngga bisa mudik atau berwisata.

Jadi itulah Libur panjang : mulai Sabtu, Minggu, Senin (cuti), Selasa total 4 hari gaes. Apalagi kalau Jumat sore udah mulai bergerak.   Saya merasakan di Jogja mulai Sabtu sore sudah dipenuhi mobil-mobil ber Plat non AB memenuhi jalan Parangtritis. Saya tahu beberapa mobil masuk ke Jogja via ring road selatan. Yaitu ketika akan memasuki Kota Jogja dibawah jembatan Layang Janti belok ke kiri/selatan memasuki Ring Road selatan. Biasanya jalan lancar sih, sampai ke Jalan Parangtritis masuk ke utara atau masuk kota.    Tumben Jalan Parangtritis antrian mobilnya panjang dan..... plat AD, D, B, AA, L mulai terlihat berderet-deret.   Daaaaan malamnyaaa, sungguh luar biasa malam minggu kali ini di Jogja sudah tidak ada Pandemi saja.  Mereka seolah tidak peduli, tempat makan full, jalan Malioboro penuh wisatawan.  Kalau sudah begini apakah benar-benar protokol kesehatan ditaati??

Biasa akan terjadi peningkatan kasus penularan setelah dua minggu dari libur panjang.  Harapan saya sih tidak terjadi hal yang mboten-mboten.  Semoga semua sihat dan taat.