Arif Partono Prasetio dalam kenangan

 Saya berteman dengan almarhum semenjak SD, kami berdua bersekolah di SD Widya Wacana - Jamsaren, Surakarta.  Sejak SD saya sudah melihat bahwa kawanku yang satu ini menyukai olah raga sepak bola.  Posyur tubuhnya memang cocok untuk bermain sepak bola.   Selain hobi bermain bola, Arif juga menyukai mendengarkan musik, khususnya mengkoleksi Kaset-kaset ( jaman dahulu belum ada CD atau musik digital lainnya).  Kebetulan kegemaran kami sama yaitu mendengarkan musik lewat kaset.  

Perkembangan lagu-lagu yang nge hits pada zaman itu kami ikuti bersama, saat itu kami biasa mengikuti lewat radio lokal Solo seperti Radio PTPN, Radio SAS.  Saya agak lupa tahun berapa kami mulai gemar mendengar musik, kalau tidak salah selepas Sekolah Dasar.  SMP juga kami tempuh di Sekolah yang sama yaitu SMP WIdya Wacana Jamsaren, sekolah ini masih satu komplek lokasinya yaitu di Jalan Veteran Solo.

Sebuah hari yang sangat berkesan bagi saya adalah saat kepala saya bocor berdarah-darah akibat sebuah kaleng bekas cat yang mendarat di kepala sebelah kiri saya.  Dan kaleng itu secara tidak sengaja ditendang oleh Arif.   Saat itu kami ada di kelas 5 SD, saya masih ingat betul karena langsung saya diantar pulang oleh Guru Kelas kami yaiyu Bapak Hindiatmo DS.   Saat itu saya takut sekali karena melihat darah mengucur ari kepala, sesampai di rumah ibu saya pun terkejut.  Lalu saya diberi obat Tieh Ta Yo Ching yang sangat ampuh, obat merah cina yang sakitnya minta ampun bila dipakai.. 

Dan akhirnya saya sembuh tanpa harus dijahit.  Sungguh luar biasa.

Dan berita perihal berpulangnya Arif menjadi sangat mengagetkan ketika setahu saya beliau sedang Touring bersama isterinya dengan mengendarai N Max, hal itu saya lihat melalui unggahan-unggahan nya di Facebook.  Siang itu Siti teman saya sejak SD, mengirim chat ke saya menanyakan benarkah beliau wafat.  Sayapun mencari informasi dengan menanyakan kepada beberapa temannya. Ternyata berita itu benar adanya.  Sedih sekali rasanya mendengar berita itu, seorang teman sudah mendahului menghadap Sang Khalik.

Saya jadi menerawang saat beliau maen ke Jogja, dengan hanya saya boncengkan motor membeli oleh-oleh di seputaran Malioboro.  Satu lagi kenangan yang masih saya simpan adalah ketika Arif bersedia membelikan saya sebuah Hardisk WD yang dilengkapi dengan koleksi film-film terbaik.  Sangat keren dimana sampai saat ini hardisk itu masih baik sekali.

Sekelumit kisah ini menjadi kenangan untuk kebaikannya. Selamat jalan, selamat berjalan menuju keabadian.

arif partono






CARA MENURUNKAN TRIGLISERIDA DENGAN MUDAH

Sejak lama nilai atau kadar trigliserida dalam darah saya selalu tinggi ( NILAINYA DIATAS 150), dan usaha saya untuk menurunkan adalah dengan cara meminum Minyak Omega atau Kapsul Deep Sea.  Tetapi usaha saya itu tidak membuahkan hasil yang baik.  Pernah saya memeriksakan diri kepada internist ternyata setelah di cek Lab, nilai LDL nya tinggi sehingga kolesterol total ikutan tinggi.


Tetapi suatu hari saya mencoba untuk menerapkan intermitten fasting yang pada intinya adalah berpuasa dari jam 20.00 sampai dengan 12.00 keesokan harinya. Hanya boleh minum air putih selama masa puasa.  Dan makanan yang diijinkan pun adalah selain Nasi, Gula, Tepung. Alhasil dalam sepuluh hari Nilai trigliserida saya turun drastis dari 154 menjadi 64..  Badan berasa lebih segar, tidak mudah cape, leher tidak kaku kaku.  Sebagai catatan, usia saya saat ini adalah 54 tahun dan berat badan 75 kg.


Sungguh bersyukur ketika melihat hasil pemeriksaan lab tersebut. Ternyata apa yang kita makan berperan banyak dalam menentukan kesehatan kita. Jadi bukan hanya olahraga saja tetapi makan juga sangat harus diatur. Semoga sharing singkat saya ini ada manfaatnya.


Para pembaca dipersilakan mencobanya.


PANDEMI COVID, KAMU DAPAT APA?


 Setelah bergelut dengan suasana Pandemi maka saya merasakan bahwa disiplin itu adalah salah satu kunci yang harus dipegang teguh dalam menjalani masa-masa pandemi. Ini adalah sebua disiplin yang tegas yang muncul dari dalam diri sendiri.  Mungkin pertama kalinya pemicunya adalah dari luar seperti Kementerian Kesehatan yang mendorong kita untuk melakukan Protokol Kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan sebagainya.

Dan yang menjatuhkan semuanya itu adalah kelengahan, kelangahan muncul ketika kita sudah merasa nyaman dengan situasi ini. Tidak sadar bahwa kenyamanan itu muncul dari hasil pelaksanaan kedisiplinan ?

Yang paling menjengkelkan adalah ketika saya sudah disiplin tetapi orang-orang di sekitar kita menyepelekan. Anak saya masih senang pergi nongkrong dengan teman-temannya, isteri juga kadang juga lengah. Jadilah orang sehat bisa terdampak akibat perbuatan / perilaku orang lain yang tidak disiplin.

Pandemi ini mengubah perilaku kita secara mendasar, konon habit baru bisa dibangun secara mendasar dalam waktu 21 hari kalau saya tidak salah.  Saya termasuk orang yang gampang tertular batuk, pilek dan demam, kayak sebuah paket gitu.  Kalau batuk dan flu pasti demam, sebab banyak orang yang batuk pilek tapi kagak demam.  Dan ini sering jadi pembahasan oleh isteri saya, bahwa saya termasuk aneh karena orang tua kok masih demam.  Ha ha ha emang aneh ya?

Tetapi berkat disiplin yang ketat maka justru di masa pandemi ini batuk pilek tidak menghampiri saya, Puji Tuhan sungguh kasih karunia-Nya yang luar biasa.   Oleh karena itu saya justru berketetapan untuk tetap mengenakan masker sekalipun pandemi sudah usai, dan tetap mencuci tangan baik dengan sabun maupun hand sanitizer pada saat tertentu.  Mungkin aneh ya kedengarannya.   Tetapi bagi saya ini sebuah manfaat yang luar biasa, maka saya suka melakukan kedisiplinan ini.  Oh ya bahkan saya senang mencoba berbagai masker hanya karena ingin memotivasi diri bahwa memakai masker sesuai aturan itu memberi manfaat yang sangat besar

Di bulan Juli istri saya terpapar Virus Corona dan harus saya isolasi dikamar tersendiri, saya melakukan test usap seluruh keluarga melalui jasa tes usap di RS Bethesda yang saya panggil ke rumah, puji Tuhan saya tidak tertular, sehingga semua perawatan dan pelayanan selama isoman dapat saya lakukan.

Saya tidak memakai kaus tangan plastik selama melayani, hanya sering-sering mencuci tangan dan memakai masker dengan baik saja.  Puji Tuhan GKI Ngupasan menolong dengan mengirimkan pinjaman berupa tabung oksigen besar yang saat itu sedang langka-langkanya.  Saya memakai Layanan Telemedicine Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Kami dibuatkan grup WA oleh dokter yang memantau.  Cukup lama kami dipantau secara intens oleh DOKTER WIWIEK. Thank You dokter WIWIEK yang sabar memantau dan menjawab semua pertanyaan. 

Waktu itu bener bener semua dilakukan secara online yah, obat juga diantar Via GoSend. Dan RS Bethesda termasuk yang lengkap stok obat Virusnya, luar biasa Kasih Karunia-Nya.

Jadi disiplin ya teman-teman, semua karena disiplin dan juga tentu berdoa untuk penyertaan Tuhan dalam setiap peristiwa hidup kita.

Tuhan memberkati kita semua

semoga tulisan ini menjadi manfaat bagi yang membacanya