Paulus pelayan yang ditunjuk oleh Allah



Kadang-kadang saya merasa heran dengan Perjanjian baru, betapa isinya didominasi oleh Surat yang ditulis oleh Rasul Paulus. Sehebat apakah dia sebenarnya? Dan saya sungguh mencari kebenaran akan Paulus ini, apakah sebenarnya Allah sendiri yang merencanakan dia untuk menjadi pelayanNya?

Akhirnya saya menemukan setidaknya 2 ayat yang sangat menolong saya, ayat ini menunjukan sesungguhnya memang Allah merencanakan Paulus untuk menjadi pelayan Tuhan.
Adapun ayat itu adalah terdapat di Kisah Para Rasul 9:15 dan Kisah Para Rasul 13:2

KPR 9: 15 Tetapi firman Tuhan kepadanya:”Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel

KPR 13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus:”Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka”

Inilah kedua ayat tersebut, semoga memberi peneguhan kepada teman-teman yang juga mempunyai pertanyaan seperti saya. Atau bila mungkin ada ayat lainnya silakan berkomentar di bawah.

Terima kasih

The Godfather of Brokenheart alias Didi Kempot


Didi kempot

Saya sudah lama mengenal nama Didi Kempot namun baru belakangan ini saya menyimak lagu lagunya, terutama setelah berkolaborasi dengan Ring of Firenya alm. Djaduk. Ternyata lagu lagunya enak juga saat disajikan dalam format Jazz.  Terakhir saya melihat lewat Youtube saat melantunkan tembang Angin Malioboro yang juga ditampilkan dalam Versi KUA Etnika nya alm. Djaduk saat Ngayogjazz beberapa saat yang lalu. Didi ini memang berdarah seni dari ayahnya Ranto Edi Gudel pemain ketoprak yang sudah kondang kaonang di Solo Raya.
Melihat sepak terjangnya di dunia perngamenan tentu kalau hanya menyanyi di atas panggung baginya bukan sebuah hambatan. Yang lebih keras dari panggung pun sudah pernah ia santap. Bagaimana kerasnya jalanan ibu Kota sudah menjadi sarapannya setiap hari tatkala masih ebrjuang di Trotoar.

Lagu-lagu Didi kempot ini suitable dengan market di pulau Jawa, meskipun saya yakin banyak orang di luar Jawapun mencintai lagunya. Iramanya sungguh enak di dengar, kata-katanya sederhana merupakan cerminan peristiwa kehidupan sehari-hari. Sungguh luar biasa bahwa yang sederhana itu dmaknai dengan luar biasa dengan menyemat gelar The Godfather of Broken Heart sesuai dengan tema-tema lagunya yang melow dan berkutat soal patah hati. Patah hati yang pasti menjadi konsumsi wajib bagi anak-anak muda, tak mengenal jaman apapun. Zaman saya masih muda sampai zaman milenial yang namanya patah hati selalu saja ada. Tema inilah yang dipilih kemudian diterjemahkan dalam lirik lirik yang menawan.

Penggemarnya bervariasi antara wanita dan pria, pun juga bervariasi dari segi usia. Yang nantinya bakal menjadi fans setia adalah generasi X dan diatasnya. Zaman bapak-bapak saya irama campursari juga sudah digemari. Sampai sekarang bahasa Jawa pun tetap dipertahankan sebagai bahasa lagunya Didi Kempot.
Sukses selalu, terus berkarya sambil menggerus hati anak-anak muda dengan broken heartnya

lagu-lagu topnya : Cidro, Angin Malioboro, Pamer Bojo, Banyu Langit, Layang kangen

Tuhan di dalam hatiku


Ketika aku berdoa kepada Tuhan di surga, 
aku merasa bahwa Tuhan begitu jauh tak terjangkau
Sebab gambaran surga secara fisik tak selalu mempengaruhiku.
Kini aku menyadari bahwa Tuhan dan Surga selalu ada dalam kesatuan
Karenanya aku berdoa kepada Tuhan yang ada di dalam hatiku
Sebab Ia selalu membawa “surga” juga  ke dalam hatiku
Aku mampu berproses mewujudkan sukacita bagi diriku, bagi sesama dan bagi Tuhan
Terima kasih Tuhan Yesus
Ini menenteramkanku

Sebuah DOA

Membaca Alkitab dengan bantuan aplikasi SABDA



             Sebagai orang awam maka membaca Alkitab biasa hanya dilakukan dengan cara cara klasik yaitu dengan cara merenungkan dan menerapkannya.  Lebih jauh adalah dengan membuat komitmen-komitmen yang dapat secara langsung diterapkan dalam hidup.  Tetapi hal membaca Alkitab ini juga bukan hal yang mudah ketika sampai pada komitmen penerapan. Sebab isi atau hakikat bacaan yang kita baca belum tentu bisa sejernih air. Tentu banyak orang berpendapat bahwa membaca Alkitab bukanlah hal yang mudah, terutama dalam memahami makna nya. Oleh karena itu diadakanlah Kelompok Pemahaman Alkitab yang biasa dilakukan di Gereja. Inipun harus sesuai dengan kelompok usianya, sebab jika kelompok orang lanjut usia tentu akan lebih lama cara memahaminya jika dibandingkan dengan kelompok anak-anak muda. Usia berbeda akan menimbulkan perbedaan juga di dalam memahami sebuah teks, sebab lingkungan dan pengalamannya juga berbeda.

                Ada satu tools atau alat yang membantu kita memahami Alkitab dengan lebih baik, yaitu aplikasi SABDA. Aplikasi ini sudah tersedia di Playstore nya Google. Memang sampai saat ini belum tersedia yang untuk Apple ( ios).  Dengan memakai aplikasi SABDA maka kita dibantu untuk lebih mudah memahami Alkitab.  Ada banyak hal yang bisa kita pahami dengan bantuan SABDA. Oh ya aplikasi SABDA menyediakan : Alkitab SABDA, Alkipedia, Kamus Alkitab, Tafsiran, Peta Alkitab.  Pembaca bisa mencoba mengunduhnya. 

                Dengan membaca Alkitab SABDA ( ini edisinya sama dengan edisi LAI/Lembaga Alkitab Indonesia ) pembaca bisa mengunduh Alkitab dalam bahasa yang lain. Misalnya dalam versi King James atau bahasa Jawa atau bahasa lainnya/versi lainnya. Tentu memahami Alkitab dengan bahasa yang lain bisa membuat kita punya pemahaman yang utuh. Apalagi jika bahasa ibu yang dipakai.  Seseorang dengan bahasa ibu Jawa akan lebih menemukan makna mendalam ketika membaca Alkitab dengan bahasa Jawa dibandingkan dengan bahasa Indonesia.  Dalam memahami Alkitab ada baiknya kita juga membaca berbagai bahasa/versi sehingga kekayaan makna Firman Tuhan bisa kita peroleh. Dan Roh Kudus bekerja menerangi pikiran kita dengan memakai sarana tersebut.

                Saya memakai aplikasi ini untuk memahami Firman Tuhan dalam hidup keseharian saya. Dimana untuk memperoleh variasi dalam memahami Alkitab, saya memerlukan sudut pandang baru yang diperoleh melalui tafsir yang ada.  Semoga bermanfaat

Lebih suka yang mana, e-book atau buku konvensional?


Kebetulan saya senang membaca sejak dari kecil. Memang pada usia 5 tahun saya membaca lancar surat kabar meskipun pemahaman maknanya tidak sampai.  Saya membaca papan papan reklame, waktu saya kecil reklame Rinso sudah ada dan saya senang sekali membaca tulisan Rinso berwarna kuning diatas kardus berdasar warna hijau tua.

Sampai sekarang pun saya suka membaca, memang perkembangan hal-hal yang disukai sangat bervariatif. Ada kalanya saya menyukai buku buku pengembangan diri, kali lain saya menyukai buku-buku spiritualitas, saya juga membaca beberapa novel khusus yang ini saya tidak terlalu banyak koleksi.  Saya suka membaca buku buku tentang pemasaran, biografi tokoh tokoh terkenal, buku buku motivasi dan psikologi juga saya senangi

Tetapi semenjak berkembang internet maka ada banyak buku yang diterbitkan secara elektronik. Pandangan saya sebagai penggemar buku sangat positif sih tetapi ada beberapa hal yang membuat saya masih enggan move on dari buku konvensional yang dicetak di atas kertas.

Yang pertama adalah soal kebiasaan saya menggaris garis hal-hal penting, pemahaman baru yang saya terima dari buku tersebut, catatan-catatan kecil untuk menghubungkan dengan hal lain. Sekalipun ini bisa dilakukan juga di dalam buku elektronik tetapi saya masih belum nyaman melakukannya. Seperti tidak sebebas melakukan coret mencoret di buku konvensional. Atau barangkali karena saya seorang generasi X yang digital migran?

Hal kedua adalah, menurut saya membaca buku itu adalah sebuah ungkapan emosional yang didorong dengan keingintahuan yang besar sehingga memandang buku tersebut akan memberitahu apa yang kita perlukan. Dia bukan lagi benda mati tetapi menjadi “hidup” karena bersahabat dengan pikiran kita. Persahabatan itu tidak menarik ketika kita tidak bisa mengungkapkan “kasih” kita dengan jalan memberinya cover dari mika bening, menyentuh hard covernya, menyentuh permukaan cover yang kadang dicetak dengan huruf atau gambar timbul, meraba halaman-halaman nya, menggenggamnya erat ketika kita sedang membawanya seolah sebuah benda yang sangat berharga, memberinya selipan atau bookmark yang menarik di saat kita belum selesai membaca nya hingga tuntas, kadang mencium aroma tinta cetak nya yang khas/bau kertasnya.  Barangkali hal-hal yang saya ungkapkan begitu aneh, tetapi bisa jadi ada yang punya pemahaman seperti saya.

Hal ketiga adalah sebuah kebanggaan ketika kita memajang buku di rak buku, dengan melihat sepintas judul yang tercetak di punggungnya maka kita akan teringat pada isi buku tersebut. Sangat memotivasi secara visual.

Namun jika dengan buku elektronik maka hal hal yang bersifat fisik seperti meraba, menggenggam, membuka halaman dsb tidak bisa kita rasakan. Tidak ada kesan emosional saat kita hendak membacanya. Misalnya : kita melihat bookmark masih di posisi sepertiga buka maka memberi dorongan dan semangat kepada kita untuk membaca lebih giat lagi supaya semua bisa terbaca.
Dengan menggunakan buku elektronik kita hanya mengenal menyentuh/menggeser saja. Buku elektronik cocok dibawa untuk menemani sebuah perjalanan panjang. Misalnya saja naik pesawat 2 jam atau lebih, naik kereta api 2 jam lebih. Sebab saat perjalanan jauh kita akan membawa bagasi yang ringkas dan ringan maka buku elektronik sangat cocok dalam hal ini.

Semua ada plus minusnya, tergantung apa tujuan kita.

Iman Abram


Kejadian 12:1-9

Saya sangat kagum terhadap apa yang dilakukan Abram ketika Allah memerintahkannya supaya pergi ke negeri yang tidak ia ketahui sebelumnya.

Lalu saya berpikir, jika Allah sudah mengenal 100% pribadi Abram maka tidak demikian dengan Abram, mungkin saja ia belum mengenal dengan baik siapakah Allah itu? Ayat 4 menjadi jawaban atas perintah Allah di ayat-ayat sebelumnya. Alkitab mencatat :”Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya

Saya tertarik dengan kejadian ini karena menilik Kitab Kejadian ini dari zaman dimana saya hidup sekarang, bagaimana sikap kita ketika diminta pergi menuju ke suatu tempat yang tidak kita ketahui sebelumnya? Zaman sekarang sudah banyak alat alat yang bisa dipakai untuk melihat sebuah tempat sekalipun kita belum pernah ke sana. Sebagai contoh adalah Google Map, dengan berbekal Google map kita bisa melihat sepintas gambaran suatu tempat di muka bumi ini sekalipun kita belum pernah ke sana. Tetapi kejadian di atas terjadi pada masa lalu dimana perkembangan teknologi sama sekali belum canggih?

Apa sih yang membuat Abram begitu percaya kepada Allah?

Yang menjadi penggerak Abram sehingga ia mau menjalankan perintah itu adalah karena imannya semata. Abram tidak punya pengalaman sama sekali di dalam melakukan perintah TUHAN tersebut. Alkitab tidak mencatat relasi menonjol apapun sebalum perintah Allah itu diberikan kepada Abram.

Bisa jadi inilah perintah TUHAN yang pertama kali bagi Abram, dan tanpa bertanya ataupun menyelidik maka segera saja ia berangkat menjalankan perintah TUHAN tersebut. Imannya melebihi segala praduga yang bisa saja muncul di benak kita pada masa kini. Jawaban jawaban Tuhan pun kadang-kadang tidak membuat kita percaya penuh kepadanya. Perintah perintah yang jelas pun sering tidak kita lakukan. Kita berdalih-dalih mencari cari “second opinion”. Kadang kadang orang Kristen masih percaya horoskop, ramalan, pendapat dukun dan sebagainya.  Mari kita teladai Abram dalam merespon perintah TUHAN

Saya yakin Allah sudah mengevaluasi Abram sebenar-benarnya sehingga keluar perintah yang tentu saja Allah berpikir bahwa itu akan dilakukan oleh Abram. Demi membentuk sebuah bangsa tentu Allah sudah mempunyai rencana yang masak sehingga DIA tidak salah pilih.

Setidak nya ada 6 point di dalam perintah Allah tersebut. Allah akan :

1. Menjadikan Abram bangsa yang besar
2. Memberkati Abram
3. Membuat nama Abram mashyur
4. Memberkati orag-orang yang memberkati Abram
5. mengutuk orang yang mengutuk Abram
6. Semua kaum di muka bumi diberkati

Marilah kita hidup bukan hanya melihat berkat yang diberikan Allah, tetapi lebih kepada kecintaan dan iman kita kepada Allah. Respon yang positip terhadiap setiap kehendak Allah akan membuat Allah dimuliakan. Karena sesungguhnya rancangan-rancangan DIA adalah yang terbaik bagi kita.


Kita membuat Google menjadi pintar?


Apa kabar pembaca ?
Sebenarnya siapa sih yang membikin Google menjadi pintar?

Pertanyaan tersebut muncul ketika beberapa kali muncul pesan di smart phone yang meminta saya memberi reviu tentang suatu tempat yang baru saja saya kunjungi. Padahal saya tidak melakukan check in di tempat tersebut. Tapi mengapa Google tahu ya? hmmm


Bayangkan semenjak saya bangun pagi, kemudian membuka aplikasi renungan beserta membuka aplikasi Alkitab, tentu google mencatat apa yang saya lakukan itu.

Setelah itu saya pergi membeli sarapan di penjual pecel, tanpa disuruh pun sebagai dampak pemakaian big data maka google akan mencatat kunjungan saya ke penjual pecel tersebut.

Kemudian sehabis itu saya memanggil aplikasi m-Banking guna bertransaksi dengan pelanggan atau supplier, apakah google tidak mencatatnya juga?

Siang hari kembali saya memanggil aplikasi g\Gojek untuk memesan makan siang, lagi-lagi google mencatat.

Malam hari nongkrong ke kafe bersama teman teman bersama naik Go Car kemudian nonton cinema dengan memesan tiket lewat aplikasi.

Aduuh kita sudah mencerdaskan Google dengan sukarela.  Setiap individu mempunya catatan di Google perihal apa yang dilakukannya sepanjang hari selama smartphone kita ikut beserta dengan kita kemana saja kita pergi.

Google akan mencatat dengan rutin dan membuat analisa terhadap data data yang kita secara sukarela kirimkan. Misalnya saja soal kebiasaan kita makan siang di mana? Nonton di mana? Dan seterusnya.
Bahkan dengan kemampuannya saya yakin Google bisa memberikan penawaran kepada kita tentang produk yang sedang kita perlukan. 
Misalnya pagi hari saya melihat iklan earphone, lantas saya browsing di Google kemudian dilanjutkan dengan membuka Lazada, Tokopedia maupun Instagram maka Google akan mengamati kita terus sambil berpikir untuk menyajikan pilihan pilihan terbaik sesuai dengan apa yang kita inginkan. Apalagi bila ditambah saya mengunjungi beberapa situs reviu yang membahas soal produk yang saya cari

Kalau sudah begini ndak ada rahasia lagi. Bahkan apa yang menjadi rahasia kita terhadap pasangan hidup kita, Google pun tahu.

Gimana coba??

Foto tidak bisa fokus, susah upgrade Gopay


Karena tertarik dengan berbagai kemudahan yang diberikan Gopay ketika kita mengUpgrade akun kita, maka sayapun melakukan upgrade akun Gopay saya. Dengan syarat mengunggah foto KTP dan selfie foto kita ketika sedang memegang KTP, sayapun mencoba melakukannya.

Tetapi saya mengalami kesulitan luar biasa ketika mencoba mengunggah foto KTP dan selfie, pasalnya adalah HP saya tidak bisa memotret dengan fokus yang memadai saat memotret KTP.
Saya memakai HP Vivo V15 Pro. Dan sudah puluhan kali saya memotret melalui menu di aplikasi gopay dan selalu memperoleh hasil yang sama alias buram atau tidak fokus.  Padahal kamera HP saya tidak mengalami masalah atau kerusakan apapun. 

Saya sudah frustasi untuk mengunggah foto tersebut. Bahkan saya sudah menghubungi customer service Gopay dan sudah dijelaskan, tetapi tetap saja perangkat saya tidak bisa fokus.
Saya kemudian mencurigai adanya sesuatu yang tidak kompatibel dengan HP saya.  Mengapa saya mencurigainya? Sebab ketika mode foto, tidak muncul kotak penanda fokus yang biasa bisa muncul saat kita memotret. Jadi kamrea HP hanya terbuka saja tanpa bisa memfokuskan pada KTP saya, jadi meski sampai kapanpun saya tidak bakalan bisa mengunggah foto KTP dengan tajam.  Ini yang saya sesalkan, mudah mudahan saja praduga saya salah. Oleh karena itu saya ingin komentar dari teman-teman yang memakai HP sama dengan saya apakah ada yang berhasil mengunggah foto KTP dan selfie nya ke admin Gopay?

Semoga tulisan ini dibaca oleh Gopay dan memberikan solusi untuk saya

Salam

Saat ini saya sedang mengupload kembali melalui smartphone lainnya. Mudah mudahan bisa lancar dan disetujui. ha ha ha...

update
Ternyata saya cek kembali, akun ssaya sudah diverifikasi dan terupgrade. Tadi saya memakai HP Samsung yang sederhana malah bisa diterima fotonya. Tetapi ketika memakai V15 pro malah mengalami kesulitan fokus.
Masih penasaran saya

Terimakasih GoPay

Jauh

Semakin aku jauh dari Sang Sumber, 
aku merasa diri ini penuh, 
digdaya dan mampu mengatasi apapun yang kuhadapi. 
Tetapi aku tak pernah menyadari bahwa penuhku itu ada batasnya. 
Secangkir ketika habis, 
aku tak memilikinya lagi.
.
Semakin aku dekat dengan Sang Sumber,

justru aku merasa kosong.
Ada hasrat untuk memenuhi cangkir-cangkirku 
dengan curahan Kasih dari Sang Pemilik Hidup. 
Memenuhi cangkir-cangkir kecil hidupku. 
Aku siap menghadapi dengan kedigdayaanNya, 
dengan kekuatanNya, 
cangkirku tak akan kosong lagi,
namun dengan isi yang selalu baru. 
Memenuhiku setiap hari

Kita sendiri

Sejatinya setiap kita lahir sendiri karena kita pun akan kembali dengan sendirian. 
.
Dunia memperkenalkan kepada kita tentang kebersamaan, 
tentang kasih sayang, 
tentang perhatian, 
tentang petunjuk Tuhan.
.
Ikatan-ikatan pada dunia mulai kita bentuk. Paduan indah merasuk jiwa terasa membuai tatkala kita mulai enggan bergerak menuju maksud maksud Mulia Sang Pencipta.
.
Harta benda, dan nikmat sementara duniawi terasa pekat bak kopi kental tanpa gula. 
Semakin mencandu membuai.  
Dan kita lupa maksud maksud Sang Pencipta.
.
Hingga senja tatkala lembayung semburat di barat. 
Kita masih memeluk erat. 
Lamunan nikmat semakin berat. 
.
Namun kitapun rindu Sapa mesra Sang Pemilik Jagad yang berkata :"Hai hambaku nan Setiawan marilah bersamaKu dalam rangkaian kebahagiaan.."

-pecinta senja

Benarkah kita umat beragama ?


Bagi saya pribadi agama adalah sebuah alat/tool yang menghantar manusia kepada pertemuan dengan Tuhan sang pencipta langit dan bumi. Ketika kita tidak bertemu dengan Tuhan dalam agama yang kita anut, maka seringkali kita meninggalkan agama tersebut dengan alasan: kami tidak menemukan kedamaian disana, hidup kami tidak mendapatkan ketenangan.  Hal tersebut bukan terjadi sebagai akibat tidak adanya Tuhan. Ketika kita tidak bertemu dengan Tuhan, bisa saja kita yang sedang “buta” sehingga tidak melihat dan merasakan keberadaanNya. 

Agama meski berkorelasi secara horisontal dengan sesama manusia, namun ia harus dan pasti berkorelasi erat dengan Allah. Ketika berkorelasi dengan Allah maka tatarannya bukan sekedar lokasi di muka bumi tetapi tentu dengan “suatu tempat” yang dinamakan kekekalan.  Agama harus berkeorelasi dengan keselamatan umat manusia setelah ia menghabiskan usianya di muka bumi ini. Dan yang lebih pasti adalah bagaimana “nasib” manusia setelah meninggal, tepatnya bagaimana “nasib” roh manusia di alam kekekalan. Apakah pasti selamat dan nyaman jika sudah beragama dengan “baik”

Oleh karena itu ketika orang beragama hanya memaknai agama sebatas : KETENANGAN, KENYAMANAN, KEAMANAN, BERKAT, SEJAHTERA dan kawan-kawannya maka ketika hal-hal tersebut di atas “menghilang” kita bisa saja mempertanyakan Tuhan.  Sebab Tuhan kita identifikasikan sebagai ketenangan, kenyamanan, berkat, kesejahteraan dan sebagainya.

Yang jelas Agama bukanlah Allah, itu pasti. Bahkan Allah bisa mengatur manusia tanpa harus melalui Agama, jka memang diperlukan. Tetapi manusia kini menjadikan seolah-olah agama adalah Tuhannya, segala sesuatu demi agama. Padahal Allahlah yang seharusnya ditemui setelah mengenal agama. Ibarat saklar lampu listrik maka tanpa listrik itu sendiri si lampu tidak bakal menyala. Tetapi tanpa saklar, listrik bisa saja langsung menyalakan lampu, begitulah analogi sederhananya.

Allahlah yang seharusnya menguasai penuh diri kita yang mengaku sebagai orang beragama. Tentu penguasaan Allah ini terjadi melalui FirmanNya yang sudah dituliskan kedalam kitab suci masing-masing. Tetapi boro boro memahami, membaca Kitab Suci pun belum tentu dilakukan oleh pemeluk agama. Membaca , memahami, menularkan kepada orang lain. Bukan sekedar menghapal tanpa mengetahui maknanya, kalau Cuma hapal tetapi tanpa dilakukan ya sama saja tidak akan mengubah karakter hidup kita apalagi kok menyelamatkan kita. Agama dipahami bukan sekedar dihapalkan, karena agama tidak ditujukan menghasilkan generasi yang hanya hapal tetapi tidak pernah menunaikan FirmanNya.

Mari beragama dengan benar sesuai tujuan diciptakannya agama buat umat manusia, menjadikannya semakin memahami Allah, semakin mengerti kehendakNya, semakin mencintai Dia, dan akhirnya semakin mempunyai relasi yang baik dengan Allah pun juga dengan sesama manusia.

Foto ilustrasi dari Google


Pemilu damai sebuah kebutuhan bagi rakyat


Beberapa kali mengikuti pemilihan Umum Presiden baru pemilihan umum tahun 2019 ini yang prosesnya semenjak dari kampanye sampai pengumuman hasil oleh KPU tidak saya rasakan sebagai sebuah pesta. Tetapi lebih merupakan caci maki, penebaran hoax dan penebaran kebencian.  Sesungguhnya ini merupakan sebuah pendidikan yang buruk bagi anak anak muda terutama para remaja.
Hanya kawatir saja para remaja ini akan memiliki pola persaingan yang tidak sehat, sebab melihat pola-pola yang sudah dilakukan dalam proses dilaksanakannya pemilu Presiden dan Legislatif.
Tentu semua ini bukan sebuah kejadian yang tidak disengaja, tetapi pasti disengaja. Sebab seharusnya prestasi dilawan dengan prestasi bukan dengan caci maki apa lagi dengan hoax. Sungguh mengecewakan proses yang berlangsung secara terus menerus tersebut begitu gamblang dilihat anak-anak remaja. Mungkin mereka tidak melihat semua proses secara utuh tetapi potongan-potongan peristiwa, terutama yang menonjol. Seperti hoax dengan menggunakan meme wajah Presiden yang dilecehkan, tentu ini akan membekas bagi para remaja. Sialnya kalau mereka mengambil kesimpulan bahwa penghinaan seperti itu diperbolehkan alias didiamkan.  Tetapi beruntung bahwa pelaku-pelakunya diciduk dan  mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
Bagi saya pemilu hendaknya semakin memberikan jaminan keamanan dan kesejahteraan bagi rakyat. Memilih presiden yang realistis, menjunjung Pancasila, Undang Undang Dasar 1945. Presiden yang membawa kedamaian bagi seluruh rakyatnya, tdiak menganak emaskan golongan tertentu, menjunjung tinggi hukum.
Sudahi saja semua yang membawa kepada perpecahan Bangsa ini, bangsa ini dibangun dengan cucuran darah dan keringat pendirinya. Apakah akan berantakan gara gara diobrak abrik oleh manusia manusia yang hanya mengedepankan politik identitas aja. Betapa songongnya.

Kasih yang membebaskan


Markus 5:1-20
Kita sudah sering mendengar kisah Yesus mengusir roh jahat di Gerasa. 
Kisahnya dimulai  semenjak Yesus meninggalkan Kapernaum untuk menyeberang danau Galilea menuju ke daerah Gerasa. Dimana di Gerasa terdapat seseorang/ dua orang yang kerasukan roh jahat. Yesus dengan satu tujuan ke Gerasa memang akan mengusir roh jahat di orang yang tinggal di pekuburan di daerah Gerasa. Kita ketahui bersama bahwa kuburan di Gerasa masih berbentuk gua gua yang berada di bukit-bukit. Di lokasi itulah orang ini berkeliaran, tak seorangpun mampu mengendalikan dia, bahkan rantai-rantai pengikatpun dipatahkannya.
Dari buku yang pernah saya baca menyatakan bahwa Roh Jahat sudah menghadang Yesus, pada saat di danau Galilea mengalami angin yang mengombang ambingkan perahuNya beserta para murid. Tetapi Yesus dan para murid tetap selamat sampai kepada tempat yang mereka tuju. Daerah Gerasa bukan daerah untuk ampiran Yesus tetapi memang Dia hanya kesana. ( Lihat Mark 5:21 menunjukkan bahwa Yesus kembali dari pelayananNya di Gerasa menuju ke Kapernaum )
Sesampai di Gerasa Yesus “disambut” oleh orang yang kerasukan yang meminta agar Yesus tidak mengusir roh-roh keluar dari daerah tersebut. Akhirnya Yesus memasukkan roh roh kedalam sekawanan babi yang kemudian masuk terjun ke dalam danau dan mati semua.

Gemparlah orang-orang Gerasa karena ada peristiwa tersebut. Yang membuat mereka terkejut karena selama ini tidak ada orang yang mampu mengendalikan/mengusir roh jahat dari orang ini. Namun Yesus mampu melakukannya, namun karena mereka memandang bahwa Yesus merugikan mereka karena akibat pengusiran tersebut banyak hewan babi yang mungkin menjadi hewan dagangan menjadi mati. Sehingga mengalami kerugian finansial yang banyak. ( Ayat 17: mereka mendesak Yesus agar keluar dari daerah tersebut.
Orang yang sudah disembuhkan oleh Yesus ini pun karena rasa terimakasihnya ingin mengikuti Yesus. Namun Yesus melarangnya. Dia memerintahkan orang ini agar kembali ke kampungnya dan rumahnya untuk menceritakan “Apa yang telah diperbuat Allah untuknya”
Beberapa hal menarik yang dapat diambil dari kisah ini antara nya :

1.    Yesus begitu mengasihi setiap jiwa manusia. Jiwa manusia begitu berharga dihadapanNya. Jiwa manusia lebih berharga dari sekedar sekawanan babi yang mati. Yesus mengasihinya dengan segenap kekuatanNya. Dari jarak yang jauh Dia mendatangi Gerasa hanya untuk menyelamatkan 1 orang saja.  Bagaimana sikap kita menghadapi seorang peserta pemuridan, apakah kita sudah melihat mereka seperti Yesus juga sudah mengasihi orang kerasukan tersebut. Bahkan Yesus tidak mengenal secara pribadi orang tersebut. Orang itu orang yang tersisihkan, ia hanya tinggal di kuburan sudah tidak bergaul lagi dengan manusia normal. Hidupnya dikuasai oleh iblis. Kita jauh lebih mengenal peserta kita, apakah kita sudah mengasihinya?

2.    Kasih itu betul betul diperjuangkan.  Yesus untuk menempuh jalan menuju Gerasa harus melalui danau Galilea yang pada saat itu diamuk oleh taifan besar. Para murid khawatir, ini menunjukkan betapa angin yang mengamuk pada saat itu sudah melampaui batas ketakutan para murid yang mayoritas adalah Nelayan. Nelayan sudah terbiasa dengan kondisi cuaca laut, sekalipun demikian mereka masih saja takut. Dari itu kita dapat melihat bahwa untuk mengasihi 1 orang yesus melakukan sebuah tindakan yang melalui hambatan ( dalam hal ini ditunjukkan sebagai angin taufan yang mengamuk ). Apakah saat kita mengasihi seseorang atau peserta kita, kita sudah berjuang untuk nya? Mengasihi kadang hanya mudah dikatakan namun sulit untuk dilakukan, apalagi untuk orang-orang yang menjengkelkan. Tetapi lihatlah Yesus yang dari tempat yang jauh hanya menyelamatkan satu jiwa saja. Kasih yang diberikannya bukan tanpa halangan. Iblis tidak suka ketika ada orang-orang yang hendak memperoleh keselamatan dari Allah. Apakah kita juga pernah mengalami hal-hal tersebut. Ketika kita hendak melakukan tindakan kasih, kita mengalami hambatan, kita dihalangi oleh hal-hal yang seolah olah itu menguntungkan diri sendiri saja. Tetapi kita lupa bahwa mengasihi  Tuhan juga memuliakan nama-Nya. Itu adalah buah Roh kita ( lihat Galatia 5:22 )

3.    Orang-orang yang telah menerima kasih Allah akan membagikannya. Cukup dengan menceritakan kasihNya. Menceritakan bagaimana Allah berbuat untuk kita. Memberikan pemahaman sederhana ini untuk para peserta akan membuat mereka memandang bahwa mereka tidak selamanya akan menjadi pendengar saja, menjadi peserta saja. Ada waktunya mereka melipatganda, mereka akan kembali menceritakan kasih yang diterimanya saat ini kepada orang lain. Ini kadang-kadang yang luma kita lihat dan rencanakan. Dalam melakukan pembimbingan, bayangkanlah bahwa peserta kita kelak duduk di kursi kita dan menceritakan Kasih Tuhan kepada orang lain. Jangan kita berpendapat bahwa sudah cukup kita menjadi pembimbing atas mereka. Tanpa punya rencana jangka panjang bahwa kelak merekapun akan membimbing orang lain. Dengan mempunyai rencana  dan mendoakannya maka Allah Roh Kudus akan memberikan jalan kepada kita untuk mendorong mereka bertumbuh menuju keserupaan dengan Kristus.

4.    Yesus mempunyai kepekaan kasih yang luar biasa. Kita juga mampu mempunyai kepekaan kasih seperti halnya Yesus jika kita sering mempergunakan kasih tersebut.

Aplikasi ANDROID favorit saya


Aplikasi yang bermanfaat

Aplikasi di Android memang saya rasakan memberi manfaat bagi keperluan bisnis maupun menolong mempermudah kita melakukan aktivitas.  Berikut adalah aplikasi Android yang sering saya gunakan sehatri-hari, saya bagikan barangkali para pembaca ada yang memerlukan untuk memenuhi kebutuhannya

PicSay : penyunting foto
TinyScan : melakukan scan pada dokumen/foto
Snapseed : penyunting foto
Postermaker : pembuat poster
Phonto   : penyunting foto dan teks
Evernote : penyunting teks, untuk keperluan mencatat.
Googlesheet : speadsheet mirip excel untuk hitung-menghitung, tabel dsb
Eraser   : untuk menyunting foto, utamanya menghapus latar belakang
Kinemaster pro : untuk menyunting video
Soundhound : mendeteksi lagu
Shazam : mendeteksi lagu

Semoga melengkapi pengetahuan kita, semua dapat diperoleh di Play Store milik Google.