Mazmur 14
Renungan Mazmur 14
Mazmur ini diawali dengan perkataan atau pendapat orang
bebal tentang Allah. Siapa orang bebal itu?
Amsal mengatakan bahwa “Seperti anjing kembali ke muntahannya,
demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya – Amsal 26:11”. Amsal memberikan gambaran bahwa orang bebal
adalah orang yang tidak mendengarkan orang lain, ia berbalik pada sesuatu
-pasti yang buruk, digambarkan dengan muntahan- yang seharusnya ia tinggalkan.
Bisa perbuatan, sikap, hal-hal yang harus ditinggalkan tetapi justru
diulanginya untuk dilakukan kembali.
Lantas bagaimana mungkin seorang bebal punya pendapat tentang Allah yang
Maha Agung dan Maha Suci? Sudah barang tentu pendapatnya akan nyinyir. Pemazmur
mengatakan bahwa orang bebal perbuatannya busuk dan jijik, tidak ada yang berbuat
baik.
Kontras dengan ayat yang pertama dari mazmur ini adalah ayat
yang kedua. Seolah Allah ingin membuktikan apa yang dikatakan oleh si bebal
dengan kalimat “Tidak ada Allah”. Allah
memandang ke bawah dari surga, dari tempat kudus-Nya ia memandang ke bawah untuk memastikan benarkah sudah tidak
ada lagi yang berbuat baik? Tetapi perkataan “memandang” itu menyatakan bahwa “Allah
ada”, tidak seperti si bebal menyatakan di ayat yang 1.
Ayat ke 3 memberi penekanan lebih kepada ayat 1 dan 2,
memberi kesimpulan bahwa memang benar semua telah menyeleweng dan bejat, tidak
ada yang berbuat baik seorang pun tidak
Allah tetap optimis bahwa ada angkatan yang benar yang akan
disertai-Nya, ayat 5b dengan jelas menyatakan “sebab Allah menyertai angkatan
yang benar.”
Mazmur ini memberikan penghiburan bagi kita di tengah-tengah
dunia yang jahat, penuh dengan orang bebal tetapi sekalipun demikian Allah
tetap menyertai orang-orang benar. Ada angkatan yang disertai oleh-Nya ditengah
tengah kebebalan yang melanda dunia. Harapan selalu diberitakan kepada mereka
yang berharap kepada kasih-Nya. “Apabila TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya,
maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita” Kata kuncinya adalah
pemulihan yang dilakukan Allah terhadap umatnya.
Apakah kita juga menghendaki pemulihan oleh Allah, jauh dari
kebebalan, jauh dari kejahatan. Kiranya ini mengingatkan semua akan Kasih Tuhan
Yesus Kristus yang datang untuk keselamatan seluruh dunia.
Selamat merenung