TUHAN MASUK DALAM LEMBAGA KEAGAMAAN

 Kita tidak memiliki jawaban atas pertanyaan " Apakah agama Tuhan" karena memang sulit menjawabnya. Tetapi tentu ada sebuah perjalanan yang panjang sejak dimulainya manusia mengenal Tuhan sampai Tuhan "masuk" ke dalam lembaga keagamaan.  Mari kita melihat perjalanannya:

  Zaman Prasejarah (±100.000 – 10.000 SM)

  • Animisme & Totemisme
    Manusia purba merasakan "roh" dalam alam (gunung, sungai, hewan).

  • Tuhan belum dilembagakan, hanya ada rasa kagum & takut pada kekuatan gaib.


🔹 Zaman Pertanian & Peradaban Awal (±10.000 – 3.000 SM)

  • Revolusi Pertanian melahirkan desa & kota.

  • Muncul dewa-dewa kesuburan dan ritual kolektif.

  • Tuhan dilembagakan lewat ritual musiman (panen, hujan).

  • Contoh: Dewa Matahari Mesir, Dewa Kesuburan Mesopotamia (Inanna/Ishtar).


🔹 Zaman Negara-Kota & Kerajaan Awal (±3.000 – 500 SM)

  • Agama jadi bagian dari struktur politik.

  • Raja dianggap wakil Tuhan / anak dewa.

  • Tuhan dilembagakan melalui kuil megah, imam resmi, hukum ilahi.

  • Contoh:

    • Mesir Kuno (Amon-Ra sebagai dewa tertinggi).

    • Sumeria (Enlil, Anu, Marduk).

    • Babilonia (Hammurabi mengklaim hukum berasal dari dewa).


🔹 Era Agama-Etika & Monoteisme (±1200 – 500 SM)

  • Israel kuno: Yahweh dilembagakan dalam Torah & Hukum Musa, pusat pada identitas bangsa.

  • Zarathustra (Iran): ajaran monoteisme moral Ahura Mazda.

  • Hinduisme awal & Buddha (India): pengalaman spiritual dilembagakan dalam sistem kasta & sangha.

  • Konfusianisme & Taoisme (China): nilai etika & kosmos disusun dalam ajaran filosofis & ritual negara.


🔹 Era Agama-Agama Besar Dunia (±0 – 700 M)

  • Kekristenan: Yesus membawa pengalaman rohani → dilembagakan menjadi Gereja dengan dogma & konsili.

  • Islam: Wahyu Nabi Muhammad → dilembagakan dalam syariat & kekhalifahan.

  • Agama Buddha & Hindu: berkembang jadi institusi global, punya kuil & struktur kependetaan.


🔹 Abad Pertengahan (500 – 1500 M)

  • Agama menjadi otoritas politik & hukum.

  • Gereja Katolik, Kekhalifahan Islam, Hindu-Buddha di Asia Tenggara: semua menjadikan Tuhan sebagai dasar legitimasi kekuasaan.

  • Tuhan dilembagakan dalam teologi resmi & institusi pendidikan (madrasah, seminari, universitas gereja).


🔹 Era Modern (1500 – 1900 M)

  • Reformasi Protestan: kritik pada lembaga agama Katolik, tetapi tetap membentuk lembaga baru.

  • Pencerahan Eropa: Tuhan mulai dipandang sebagai ide filsafat (Deisme), tidak hanya institusi agama.

  • Kolonialisme: agama dilembagakan sebagai alat ekspansi politik & misi.


🔹 Era Kontemporer (1900 – Sekarang)

  • Agama tetap ada sebagai institusi global (Gereja, Majelis Ulama, Vatikan, dsb.).

  • Namun, spiritualitas personal kembali menonjol (New Age, mindfulness, ateisme spiritual).

  • Tuhan kini diperdebatkan:

    • Sebagai realitas transenden di atas agama.

    • Atau sekadar institusi budaya & sosial.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar