Lupa hari

rangkaian hari
Seringkali saya lupa dengan tanggal, misalnya saya sedang bertransaksi di sebuah bank. Setiap mengisi formulir di bank maka selalu diminta untuk menuliskan tanggal transaksinya dan kadang-kadang saya lupa dan harus melihat di kalender meja bank tersebut. Entah mengapa hal ini berbeda dengan saat kita sedang sekolah atau kuliah. Seolah kita begitu hapal dengan hari dan tanggal, kapan harus mengembalikan buku ke perpustakaan, kapan harus KRS, kapan harus mengecek kiriman uang dari ortu.  Hari-hari sangat sangat menarik dan bervariasi, seringkali anak-anak menghitung mundur hari sekolahnya sampai kepada hari libur atau rangkaian hari libur yang mungkin hanya 2 hari saja. Namun mereka merasa bahwa hari harinya begitu berwarna dan begitu panjang.
Setelah memasuki dunia kerja, dunia berkeluarga maka nama nama hari dan tanggal seolah olah luntur semua. Dalam ingatan yang ada hanya 2 jenis hari saja yaitu hari bekerja dan hari libur. Tak peduli apakah itu Senin , Rabu atau Sabtu maka saya akan melihat itu hari yang sama, pekerjaan yang sama, kegiatan yang sama, masalah yang kurang lebih sama. Sedangkan Minggu memperoleh penghargaan tersendiri karena selalu diingat liburnya. Betapa hari sabtu atau jumat menjadi hari yang ditunggu untuk segera dilewatkan karena akan menuju Minggu.
Dan tanpa dihitung pun kita sudah berada hampir di penghujung Bulan januari 2018. Rasa rasanya 1 januari baru saja kita rayakan, hingar bingar malam tutup Tahun 2017 masih terngiang jelas ditelinga, terangnya sinar dari kembang api dan petasan yang membakar langit masih jelas terekam dipelupuk mata. Kini tinggal sedikit hari lagi sudah harus kita tinggalkan untuk memasuki Bulan ke 2 di tahun 2018.
Lalu kita teringat dengan resolusi-resolusi yang sudah kita buat di awal tahun. Benarkah sampai saat ini sudah mulai kita kerjakan meski sedikit. Pepatah Cina mengatakan seribu langkah selalu dimulai dari langkah pertama.

Selamat malam dan selamat merenung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar