Makan roti saja tidak cukup?

Sudah 4 bulan ini saya memelihara ikan, hanya ikan ikan sederhana semacam Komet. Inipun hanya untuk memenuhi kolam yang sudah dibuat dibelakang rumah. lalu tambahlah pekerjaan saya yaitu untuk memberi makan ikan, menguras kolam dan sebagainya. Terutama memberi makan ikan yang harus saya lakukan agar ikan ikan tersebut tetap hidup dan bertumbuh, sedangkan menguras kolam bias dilakukan dalam jangka waktu yang lebih Panjang. Tetapi memberi makan kan adalah setiap hari, jadi saya harus tidak boleh lupa jika ingin ikan ikan tersebut tetap hidup dan bertumbuh.
Suatu saat ketika saya berlibur di Tangalooma Island Australia, di resort itu ada sebuah acara memberi makan ikan Dolphin. Jadi setiap sore ada acara memberi makan ikan Dolphin dengan ikan ikan kecil yang sudah disediakan, lokasinya adalah di pantai dan pada saat sore hari menjelang matahari tenggelam. Meskipun udara berdesir dingin namun banyak wisatawan rela mengantri untuk merasakan sebuah pengalaman langka dan tentunya juga harus membayar sejumlah dolar kepada penyelenggara.

Saya kemudian teringat bahwa ketika kita rela memberi waktu untuk memberi makan hewan peliharaan kita, entah itu ikan atau anjing, kura kura, kucing dan sebagainya. Atau bahkan harus membayar sejumlah uang untuk merasakan pengalaman memberi makan, sesungguhnya kita pun juga harus ingat untuk memberi makan diri kita sendiri. Yang saya maksudkan bukan makanan jasmani seperti biasanya, kalau itu saja tentu kita tidak pernah lupa melakukannya setiap hari. Tetapi justru makanan rohani yang sering kita lupakan. Melakukan waktu teduh setiap hari agar rohani kita bertumbuh dan semakin dewasa tetap harus kita lakukan. Sering waktu teduh ini tergeser dengan acara acara yang lebih bersifat duniawi, sehingga kita bias melupakan untuk bercakap cakap dengan Allah setiap hari.

Yesus pernah menghardik Iblis yang mencobaiNya dengan mengutip satu ayat :”Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” ( Matius 4:4 )
Firman ini juga berbicara kepada kita agar kita mengingat bahwa hidup kita bukan hanya tergantung pada makanan jasmani semacam roti atau nasi saja. Tetapi relasi dan keintiman kita dengan Allah yang diwujudkan dengan membaca firmanNya akan membuat kita hidup.

Selamat merenungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar