Pelatih
legendariis football Alabama, Paul Bryant menceritakan kisah menakjubkan
dari seorang pemain cadangan muda yang bernama Henry Peterson. Henry
adalah pemain cadangan yang belum pernah dipasang dalam pertandingan
apapun. Ketika sebuah momen penting tiba, yaitu pertandingan antara
Alabama melawan Auburn, Bryant mendapat telepon dari Henry bahwa ayahnya
meninggal dunia sehingga ia tidak dapat mengikuti pertandingan
tersebut. Bryant mengatakan:” Tidak masalah nak, dalam saat saat
sekarang ini sebaiknya engkau berada di dekat keluargamu. Saya turut
berdukacita dengan kejadian ini”
Keesokan harinya, Henry menghubungi pelatihnya tersebut dan berkata :” Pak , setelah lama saya merenung, saya tidak ingin mengecewakan tim kita; saya tetap akan hadir hari Sabtu nanti.”
Hari yang dinanti nantikan pun tiba, Henry telah siap lengkap dengan seragam pertandingan lalu mendatangi Bryant sang pelatih dan berkata :” Pak, saya ingin Anda memberikan kesempatan kepada saya untuk bermain dalam pertandingan ini.” Bryant kaget dan berteriak :” Apakah kamu gila? Ini pertandingan yang sangat penting dan selama ini saya belum pernah melibatkan kamu sekalipun dalam pertandingan.”
Setelah terus menerus didesak akhirnya Bryant memberikan kesempatan kepada Henry sebagai “starter”. Henry Peterson mampu mencetak tiga touchdown paruh pertama bahkan sumbangan poin kepada timnya ini mampu mengalahkan seluruh poin yang dikumpulkan oleh seluruh tim Auburn. Setelah paruh pertama berakhir, Bryant merangkul Henry dan berteriak :” Nak, saya tidak tahu apakah mau menciummu atau membunuhmu. Mengapa kamu tidak pernah memperlihatkan permainan yang sedemikian gemilang?” Henry pun menjawab, “Pak, pernahkah Bapak melihat Ayah saya?” Henry pun melanjutkan, “ Ayah saya buta Pak dan hari ini adalah hari ketika untuk pertama kalinya ia melihat saya bermain football.”
Kekuatan emosi jauh melebihi kekuatan logika. Kekuatan Cinta (emosi) mempunyai daya ledak amat dahsyat, jika emosi seseorang dapat disentuh dengan baik maka ia dapat menimbulkan semangat yang amat luar biasa. Dan emosi manusia yang dapat menggerakan motivasi adalah EMOSI CINTA yang TULUS. Jika Anda menggunakan semangat seperti Henry Peterson maka Anda akan memperoleh hasil yang fantastis.
Source : Success Journey – Push it to the limit
Keesokan harinya, Henry menghubungi pelatihnya tersebut dan berkata :” Pak , setelah lama saya merenung, saya tidak ingin mengecewakan tim kita; saya tetap akan hadir hari Sabtu nanti.”
Hari yang dinanti nantikan pun tiba, Henry telah siap lengkap dengan seragam pertandingan lalu mendatangi Bryant sang pelatih dan berkata :” Pak, saya ingin Anda memberikan kesempatan kepada saya untuk bermain dalam pertandingan ini.” Bryant kaget dan berteriak :” Apakah kamu gila? Ini pertandingan yang sangat penting dan selama ini saya belum pernah melibatkan kamu sekalipun dalam pertandingan.”
Setelah terus menerus didesak akhirnya Bryant memberikan kesempatan kepada Henry sebagai “starter”. Henry Peterson mampu mencetak tiga touchdown paruh pertama bahkan sumbangan poin kepada timnya ini mampu mengalahkan seluruh poin yang dikumpulkan oleh seluruh tim Auburn. Setelah paruh pertama berakhir, Bryant merangkul Henry dan berteriak :” Nak, saya tidak tahu apakah mau menciummu atau membunuhmu. Mengapa kamu tidak pernah memperlihatkan permainan yang sedemikian gemilang?” Henry pun menjawab, “Pak, pernahkah Bapak melihat Ayah saya?” Henry pun melanjutkan, “ Ayah saya buta Pak dan hari ini adalah hari ketika untuk pertama kalinya ia melihat saya bermain football.”
Kekuatan emosi jauh melebihi kekuatan logika. Kekuatan Cinta (emosi) mempunyai daya ledak amat dahsyat, jika emosi seseorang dapat disentuh dengan baik maka ia dapat menimbulkan semangat yang amat luar biasa. Dan emosi manusia yang dapat menggerakan motivasi adalah EMOSI CINTA yang TULUS. Jika Anda menggunakan semangat seperti Henry Peterson maka Anda akan memperoleh hasil yang fantastis.
Source : Success Journey – Push it to the limit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar